top of page

Rupiah Dibuka Terpuruk ke Rp14.105/USD, Dolar Jatuh Lawan Yen

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan, Senin (14/5/2018) ditutup semakin terkapar | PT Rifan Financindo Berjangka

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar jatuh ke level terendah dua minggu terhadap yen pada hari Senin karena kekhawatiran perdagangan global melemahkan selera risiko investor dan menurunkan yield AS. Greenback turun 0,4% pada posisi 109,54 terhadap Yen Jepang setelah jatuh ke 109,45 atau yang terlemah sejak 11 Juni.


Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama berdiri di posisi 94,559 atau telah mundur dari 95,529, level tertingginya sejak Juli 2017, turun lebih awal pada hari Jumat. Greenback sendiri telah naik ke level tertinggi 11 bulan karena imbal hasil AS yang lebih tinggi.


Menurut data Bloomberg dalam sesi pagi perdagangan, rupiah bertengger ke level Rp14.104/USD atau terkapar semakin dalam dari penutupan sebelumnya Rp14.108/USD. Pergerakan harian rupiah di awal pekan berada di kisaran Rp14.104-Rp14.118/USD.


Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga memperlihatkan tekanan untuk merorot ke level Rp14.100/US. Dibandingkan sesi sebelumnya, mata uang Garuda memperlihatkan masih kesulitan untuk bangkit.


Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini dibuka pada level Rp14.105/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah terus merosot dibandingkan posisi penutupan akhir pekan kemarin Rp14.102/USD.


Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di awal sesi perdagangan berada pada level Rp14.125/USD atau lebih rendah saat berhadapan dengan mata uang Negeri Paman Sam dibanding penutupan sebelumnya Rp14.075/USD. Rupiah bergerak pada Rp14.073-Rp14.125/USD.


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan, Senin (14/5/2018) ditutup semakin terkapar hingga tembus level Rp14.000/USD. Kejatuhan mata uang Indonesia mengiring USD yang jatuh saat melawan Yen Jepang ke posisi terburuk.

Rupiah Makin Terkapar, IHSG Sesi Siang Berbalik Memerah | PT Rifan Financindo Berjangka


Sektor saham dalam negeri mayoritas menguat dengan sektor infrastruktur menguat tertinggi sebesar 0,48% diikuti consumer merangkak naik 0,32%. Sementara, sektor yang melemah cukup dalam yakni keuangan mencapai 0,70%.


Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,68 triliun dengan 5,14 miliar saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp181,15 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,0 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp827,04 miliar. Tercatat 229 saham naik, 146 turun dan 104 saham stagnan.


Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) serta PT First Media Tbk. (KBLV). Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT BISI International Tbk. (BISI) dan PT Panin Sekuritas Tbk.


Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan pada jalur pelemahan di level Rp14.105/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menyusut dari posisi sebelumnya Rp14.102/USD.


Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang hari ini berbalik tergelincir ke zona merah usai kehilangan 7,28 poin atau setara 0,13% ke level 5.814,53. Sebelumnya bursa saham Tanah Air sempat menguat tipis 33,33 poin atau 0,57% menjadi 5.855,14 sedangkan kemarin IHSG ditutup turun 0,52 poin di posisi 5.821,81.

Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I berada di posisi Rp14.143/USD atau memburuk dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.075/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.073-Rp14.143/USD.


Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp14.147/USD atau merosot tajam dibandingkan penutupan kemarin di posisi Rp14.108/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.104-Rp14.147/USD.


Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini berada di level Rp14.100/USD. Posisi rupiah tidak lebih baik dibanding penutupan sebelumnya.


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini tercatat semakin terkapar ke zona merah untuk melanjutkan tren negatif sejak sesi pagi tadi. Penyusutan mata uang Garuda tak jauh berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tergelincir.



Rupiah Kembali Melemah 0,24 Persen Jadi Rp14.120 | PT Rifan Financindo Berjangka

"Diharapkan kebijakan ini diikuti dengan relaksasi lainnya dan mengurangi dampak negatif dari kenaikan suku bunga acuan," ucapnya.


Kenaikan bunga acuan sendiri, akan diumumkan oleh bank sentral nasional pada pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 28 Juni mendatang.


Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka memperkirakan rupiah akan kembali menguat pada pekan ini dan bisa kembali ke kisaran Rp13.900 per dolar AS, setelah menguat tipis pada akhir perdagangan pekan lalu.


"Karena ada rilis neraca perdagangan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan dan selanjutnya ada pengumuman tingkat suku bunga Bank Indonesia," katanya kepada CNNIndonesia.com, akhir pekan kemarin.


Senada, Reza Priyambada, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan rupiah masih berpotensi menguat karena sentimen positif dari relaksasi kebijakan makroprudensial BI berupa pelonggaran rasio pinjaman (Loan to Value/LTV) diterima pasar.


Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.120 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Senin (25/6). Posisi ini melemah 34 poin atau 0,24 persen dari perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (22/6) di posisi Rp14.086 per dolar AS.


Bersama rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga melemah. Mulai dari won Korea Selatan melemah 0,73 persen, ringgit Malaysia minus 0,24 persen, dolar Singapura minus 0,15 persen, peso Filipina minus 0,14 persen, baht Thailand minus 0,05 persen. Hanya yen Jepang yang menguat 0,3 persen di hadapan dolar AS.


Begitu pula dengan mata uang negara maju, seperti rubel Rusia melemah 0,21 persen, dolar Australia minus 0,19 persen, dolar Kanada minus 0,14 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,07 persen. Sedangkan euro Eropa menguat 0,01 persen dan franc Swiss 0,04 persen.



No tags yet.
bottom of page