Mobil China Mulai 'Ditakuti'
Wuling dan DFSK (Sokon) untuk menjelma jadi kuda hitam di industri otomotif | PT Rifan Financindo Berjangka
Ancaman mobil China yang disampaikan Daihatsu memang nyata. Bayangkan, masyarakat bisa menebus Rp100 jutaan untuk sebuah mobil tujuh penumpang dan kapasitas mesin cukup besar. Sedangkan jenama Jepang, dengan harga tersebut hanya bisa mampu tawarkan mobil LCGC dengan konfigurasi 5+2 dan dengan mesin kecil.
Apalagi kini Wuling Motors dan Sokonindo Automobile tampak percaya diri meramaikan pertarungan dengan membangun markasnya di Indonesia. Terobosan ini pun kemudian dianggap momen kebangkitan otomotif China di Indonesia, dan patut dicatat sebagai manuver mengerikan di industri otomotif.
Jadi mereka sangat strong saya pikir," kata Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Tetsuo Miura, di sela buka bersama Daihatsu dengan media, di Serpong, Tangerang Selatan.
Apalagi harga yang ditawarkan murah-murah, jauh di bawah pasaran harga mobil merek Jepang. "Mereka sungguh kuat, terutama soal harganya yang sangat kompetitif, Wuling, Dongfeng, harganya bisa 20 sampai 30 persen lebih murah dari merek-merek normal Jepang.
Salah satu merek yang berkali-kali menyatakan kekhawatirannya adalah PT Astra Daihatsu Motor (ADM), selaku agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia. Mobil-mobil asal Tiongkok dianggap menyimpan senjata kuat untuk menguasai pasar nasional.
Sepertinya tak butuh waktu lama bagi Wuling dan DFSK (Sokon) untuk menjelma jadi kuda hitam di industri otomotif roda empat Tanah Air. Setahun mengaspal di Indonesia, beberapa merek kenamaan sudah mulai gentar dengan keberadaan produk-produk mobil asal China itu.
Target Bos Baru Daihatsu Indonesia di Pasar Domestik | PT Rifan Financindo Berjangka
ADM adalah produsen otomotif yang terbesar di Indonesia, terutama dari sisi produksi. Sebagai perusahaan manufaktur kami harus meningkatkan nilai kompetisi kami, dari kualitas, cost, dan peningkatan sales untuk menambah jumlah produksi,” ucap Miura.
Selain itu, kata Miura, untuk mendukung misi masa depan di dalam negeri, bos baru Daihatsu menyebut akan fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). “Jadi tanpa orang-orang yang kompeten, kami tidak bisa mencapai tujuan kami, goal kami. Jadi tahun ini kami fokus di people development,” tutur Miura.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) baru saja mengalami pergantian pucuk pimpinan, di mana saat ini posisi Presiden Direktur ditempati oleh Tetsuo Miura, yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Direktur PT ADM. Menjadi pilot untuk menggerakkan Daihatsu bersaing di pasar dalam negeri, bos baru ADM punya misi yang akan dicapai pada masa kepemimpinannya. Namun, Miura masih belum mau berbicara terlalu banyak.
“Daihatsu sudah sembilan tahun berturut-turut sampai 2017 mempertahankan volume produksinya. Misi kami adalah mempertahankan angka tersebut ke depannya, bertambah menjadi 10 tahun, 11 tahun atau sampai 12 tahun berturut-turut,” ujar Miura, Senin (4/6/2018). Miura menambahkan, kalau mereka juga berharap kalau Daihatsu bisa semakin kompetitif, di pertarungan otomotif dalam negeri.
( Baca : BEI Panggil Meikarta, Ada Apa? )
Hadapi Persaingan Ketat, Daihatsu Siap Buka Bengkel Malam |PT Rifan Financindo Berjangka
Menurutnya, salah satu kendala pelanggan komersial adalah waktu untuk melakukan servis mobilnya pada jam kerja atau siang hari.
Karena bila mobil komersial yang biasanya beroperasi dengan berat tidak dilakukan perawatan berkala, lanjut Budhy, bisa bermasalah.
“Untuk itu, kami beri satu solusi dengan bengkel buka malam,” ujarnya.
Layanan bengkel malam ini direncanakan mulai Juli mendatang, dengan diawali di Surabaya. Dan bila ini mendapat respon positif dari konsumen, bengkel malam segera disusul di kota-kota lainnya. (Ganefo)
Teks Foto: Regional Manager Jawa Timur, Budhy Lau, bersama anak yatim piatu yang disantuni dan pengasuhnya, di acara Media Gathering Astra Daihatsu Jatim di Surabaya, Senin (04/05/2018).
Pengusaha lebih cenderung bermain safety, tidak coba-coba dan lebih memilih produk yang sudah terjamin, karena mobil itu merupakan bagian dari investasi bisnis yang dijalani,” tandasnya.
“Khusus Gran Max kami sudah terjamin, ketersediaan spare part, ketahanan produk, serta banyaknya jaringan dieler dan bengkel,” tambahnya.
Ditegaskan, di Jawa Timur Astra Daihatsu memiliki 20 bengkel. Selain itu disediakan pula Daihatsu Mobile service yang bisa melakukan service kunjungan.
Tidak hanya itu, dalam meningkatkan pelayanan, kata Budhy, pihaknya siap menghadirkan inovasi baru, yakni bengkel malam.
Budhy berharap, dengan adanya layanan bengkel malam ini para pengusaha tidak terganggu jam operasionalnya.
“Siang hari mereka bisa mengoperasionalkan kendaraan, dan malam hari melakukan servis mobil,” terangnya.
Menghadapi kompetitor yang semakin banyak, Daihatsu yakin produk andalan mereka, Gran Max, bisa tetap bertahan. Regional Manager Jawa Timur, Budhy Lau, mengemukakan itu di acara Media Gathering Astra Daihatsu Jatim di Surabaya, Senin (04/05/2018).
“Segmen light commercial dalam beberapa tahun terakhir memang dimasuki sejumlah pesaing baru dari Korea, India, ataupun dari Jepang sendiri. Namun, customers telah membuktikan sendiri kualitas, durability, resale value, serta after sales service produk kami,” kata Budhy Lau.
Diutarakan, dengan pengusaha sebagai konsumen utama kendaraan komersial, Daihatsu yakin produk mereka masih menjadi pilihan utama para konsumen.