Habisi Xpander, Toyota Tak Main-main dengan Avanza Baru
Persaingan mobil keluarga di Indonesia selalu menarik untuk disimak | PT Rifan Financindo Berjangka
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan, bukan perkara mudah menghadirkan sebuah produk baru. Karena harus berkenaan dengan kebutuhan konsumen, di mana persiapannya bisa menghabiskan waktu dua tahun lebih.
“Tapi kita selalu melakukan survei, untuk membuat produk kita lebih baik. Yang pasti kita coba pelajari dan apa yang bisa kita lakukan untuk pelanggan, tidak hanya Avanza, semua model juga kita pelajari, sampai ada informasi resmi baru kita sampaikan,” ujarnya.
Menurut Toyota selain melirik produk kompetitor, banyak konsumen Avanza yang mulai naik kelas ke Rush terbaru. Kendati demikian, bukan berarti PT Toyota Astra Motor bergeming melihat pasar Avanza yang kian tipis. Sebab Avanza terbaru memang tengah dipersiapkan Toyota.
Bahkan Toyota Avanza yang bertahun-tahun sukses jadi pemimpin pasar berhasil tumbang oleh produk baru seperti Mitsubishi Xpander. Rapor Avanza pun belakangan memburuk.
Persaingan mobil keluarga di Indonesia selalu menarik untuk disimak, terlebih untuk kelas low multi purpose vehicle (MPV). Bagaimana tidak, persaingannya kian sengit.
Penjualan Turun, Toyota: Sienta Masih Normal | PT Rifan Financindo Berjangka
"Kalau ngomongin di level yang saya bicarakan tadi (penjualan 700-1.000 unit per bulan) menurut saya ada kebutuhan customernya untuk Sienta. Jadi produk yang multiutility, sliding door, city car segala macam, menurut saya masih ada segmennya," ujar Henry.
Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto, mengatakan penjualan Sienta selama empat bulan pertama 2018 merupakan angka normal. Sementara penjualan Sienta periode Januari-April 2017 yang tercatat sebanyak lebih dari 5.000 unit karena merupakan momentum dari peluncuran mobil itu.
"Tapi setelah normalize kemudian dengan kita juga ada Rush dan yang lain jadi memang normalize (angka penjualan normal) Sienta akhirnya stabilnya di sekitar 700 sampai 1.000 unit," ucap Henry.
Henry percaya, meski penjualannya menurun Toyota Sienta masih dibutuhkan di Indonesia. Makanya, Sienta masih dipertahankan di Indonesia. Berbeda dengan langkah Honda yang menyetop penjualan Freed di Indonesia.
Popularitas Toyota Sienta di Indonesia seakan memudar. Terlihat dari angka penjualannya yang menurun.
Tercatat angka penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) Toyota Sienta mengalami penurunan. Periode Januari-April 2018, wholesales Sienta hanya 1.571 unit. Padahal, periode yang sama tahun lalu Sienta berhasil dijual sebanyak 5.788 unit.
Bos Toyota Ogah Komentari Sienta Baru untuk Indonesia |PT Rifan Financindo Berjangka
Tidak sampai disitu, sistem keamanan TSS-C bersama dengan Pre-Collision System (PCS), Lane Departure Alert (LDA), Automatic High Beam (AHB) juga akan ikut diberikan.
Soal mesin penggerak, Toyota akan menawarkan 4 pilihan mesin bensin yakni 1NZ-FE 1.5L bensin, 2NR-FE 1.5L bensin, 2NR-FKE 1.5L bensin and 2ZR-FAE 1.8L bensin.
Untuk mesin 1NZ-FE bakal mampu menyemburkan 103 PS dan torsi 132 Nm. Sedangkan mesin 2NR-FE mampu menyemburkan 107 PS dan torsi mencapai 140 Nm. Selanjutnya mesin 2NR-FKE diklaim mampu menyemburkan 109 PS dan torsi 136 Nm, dan untuk mesin 2ZR-FAE bakal mampu menyemburkan 140 PS dan torsi 172 Nm. Dipastikan semua mesin ini akan dikawinkan dengan CVT standar.
Namun untuk pilihan pasar domestik Jepang, Toyota Sienta terbaru ini akan menawarkan pilihan hybrid. Dengan mengkawinkan mesin 1nZ-FXE 1.5 liter (74 PS/111Nm) dengan motor listrik 2LM (61 PS/169 Nm).
Sepertinya memang orang Indonesia butuh Sienta dengan desain yang lebih segar. Henry tak menutup kemungkinan menghadirkan Sienta facelift.
"Kita juga lagi pelajari apa sih di segmen ini yang customer mau dari sebuah produk," katanya.
Diberitakan sebelumnya, penyegaran Sienta generasi kedua yang akan meluncur di Jepang pada Juli nanti mulai dari desain eksterior ataupun interior. Mobil memiliki pilihan warna baru dan berbagai sistem keamanan terbaik juga bakal diberikan, seperti fitur keselamatan Toyota Safety Sense C Package.
Memang waktu itu (tahun 2017 dengan penjualan sebanyak lebih dari 5.000 unit) karena efek launching ya. Waktu itu sangat tinggi. Tapi setelah normalize kemudian dengan kita juga ada Rush dan yang lain jadi memang normalize (angka penjualan normal) Sienta akhirnya stabilnya di sekitar 700 sampai 1.000 unit," ucap Henry menanggapi data penjualan Sienta yang turun drastis.
"Kalau kita setiap ada perubahan produk pasti kita info kalau sudah waktunya. No comment lah ya (untuk Sienta facelift)," kata Henry di acara buka puasa bersama Toyota dengan media otomotif nasional di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Sementara itu, nasib Toyota Sienta di Indonesia seakan memudar. Tercatat angka penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) Toyota Sienta mengalami penurunan. Periode Januari-April 2018, wholesales Sienta hanya 1.571 unit, turun dari 5.788 unit di periode yang sama tahun lalu.
Toyota dikabarkan akan meluncurkan Sienta versi penyegaran di Jepang pada Juli 2018. Setelah diperkenalkan di Jepang facelift Toyota Sienta ini akan dipasarkan di ASEAN di tahun yang sama.
Menanggapi kabar itu, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto enggan memberikan komentarnya. Dia hanya memberikan jawaban normatif.