top of page

Lewat PayTren, Yusuf Mansur Incar "Unicorn"

Yusuf Mansur resmi meluncurkan uang elektronk Paytren yang berada di bawah naungan PT PT Veritra Sentosa Internasional | PT Rifan Financindo Berjangka



Sebagai informasi, Paytren sebelumnya, sempat ditutup karena terkendala izin dari BI. Hingga pada 2017, Paytren memperbarui berbagai aspek kelayakan bisnis, sistem informasi, manajemen risiko sesuai dengan peraturan BI mengenai uang elektronik. Saat ini Paytren menargetkan untuk bisa mendapatkan 10 juta pengguna di akhir tahun 2018 dengan total dana yang dikelola mencapai Rp 30 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Yusuf mengatakan tahun ini pihaknya akan semakin rajin melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.


"Saat ini kami sudah menggandeng Gojek dan OVO. Ke depannya kami akan ajak semua pihak mulai perbankan, Tokopedia, Blibli. Tidak ada yang tidak mungkin. Insyaallah,” tukas dia.


Sebagai seorang Ustadz sekaligus pebisnis, Yusuf Mansur resmi meluncurkan uang elektronk Paytren yang berada di bawah naungan PT PT Veritra Sentosa Internasional, Jumat (1/6/2018). Dalam peluncuran tersebut Yusuf Mansur mengatakan, dirinya siap untuk membeli start up yang bergelar Unicorn (yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS).


"Kemarin ada yang mengirim pesan kepada saya, semoga Paytren segera menjadi Unicornnya Indonesia.


Saya pikir untuk apa jadi Unicorn? Paytren bakal siap beli-beli Unicorn," ujarnya ketika ditemui di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Jumat (1/6/2018). Menurut Yusuf, pasar Indonesia yang sangat besar harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, oleh orang Indonesia sendiri. Jangan sampai, ujarnya, Indonesia hanya menjadi pasar bagi pengusaha-pengusaha asing.


"Indonesia saat ini baru dijadikan pasar bagi orang lain baik dari sisi belanja, payment sytem atau investasi. Paytren semoga bisa menjadi salah satu cara agar untuk menyejahterakan Indonesia, karena asalnya dari orang Indonesia sendiri," tambah dia.


Ketua MPR dan 11 Menteri Kabinet Jokowi Hadiri Acara Peluncuran PayTren Milik Ustadz Yusuf Mansur | PT Rifan Financindo Berjangka


Dalam sambutannya, Yusuf Mansur mengatakan, PayTren merupakan e-money pertama berbasis syariah di Indonesia. Saat ini PayTren telah memiliki 2,3 juta member dan pengguna dengan nilai transaksi sekitar Rp 5 triliun per bulan.


Ke depan, PayTren akan terus memperbesar nilai transaksinya hingga menembus Rp 30 triliun per bulan.

"PayTren e money ini untuk Indonesia yang insyaallah membantu mengangkat rakyat kecil. Dengan PayTren, masyarakat tidak hanya menjadi pengguna tapi juga pemilik. Mengajak mereka jadi pengusaha," kata Yusuf Mansur.


Melihat besarnya dukungan yang diberikan Pemerintah kepada PayTren, Yusuf Mansur optimistis, bisnis fintech PayTren ke depannya akan semakin berkibar.



Acara peluncuran PayTren ini dilakukan Ustadz Yusuf Mansur menyusul terbitnya surat izin penyelengaraan uang elektronik untuk PT Veritra Sentosa Internasional dari Bank Indonesia hari Kamis, 22 Mei 2018 lalu.


BI memberikan perizinan kepada Veritra sebagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yaitu sebagai Penerbit Uang Elektronik server-based dengan Surat Bank Indonesia no. 20/207/DKSP/Srt/B tanggal 22 Mei 2018 perihal Persetujuan Izin Sebagai Penerbit Uang Elektronik Server Based.

Sebanyak 11 menteri Kabinet Kerja dan pejabat setingkat menteri menghadiri acara peluncuran uang elektronik PayTren e-money yang dikelola Ustadz Yusuf Mansur melalui bendera PT Veritra Sentosa Internasional di Pondok Pesantren Daarul Quran, di Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Jumat (1/6/2018).


Mereka hadir diantaranya adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kominfo Rudiantara, Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Idrus Marham.


Ikut hadir juga Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, pelatih sepakbola Indra SJafrie, serta putra kandung Jokowi, Gibran Rakabuming dan Presiden Direktur ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian.


Uang Elektronik Ustaz Yusuf Mansur Dapat Restu BI | PT Rifan Financindo Berjangka

Dia menyebutkan, PayTren adalah entitas yang paling cepat dalam melengkapi persyaratan yang diminta oleh BI.


"Persyaratan kita sudah masuk semua ke BI, sudah lengkap dan harusnya bisa lebih cepat," ujarnya.


Tahun lalu pada September BI telah menghentikan sementara layanan isi ulang uang elektronik milik sejumlah perusahaan termasuk PayTren.


Penghentian sementara dilakukan BI demi keamanan transaksi masyarakat karena ada penghimpunan dana dan ada bisnis yang harus dijalankan sesuai aturan. Ini untuk meningkatkan perlindungan konsumen.


Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko membenarkan bank sentral juga telah mengeluarkan izin PayTren. "Iya benar (sudah keluar)," kata Onny kepada wartawan, Jumat (1/6/2018).


Selain izin PayTren, BI juga telah merestui empat uang elektronik yang sebelumnya telah mengajukan izin.

Ditemui saat pelantikan Gubernur BI Perry Warjiyo, Komisaris PayTren Ustaz Yusuf Mansur menyebut PayTren memang telah mendapatkan izin dari BI. Menurut dia PayTren memang sudah memenuhi persyaratan yang diminta BI selaku regulator sistem pembayaran.


"Ya tanggal 1 Juni nanti (pengumuman) PayTren di Pesantren Darul Qur'an," kata Yusuf Mansur usai acara pelantikan Gubernur BI.


Bank Indonesia (BI) telah memberikan izin kepada sejumlah penerbit uang elektronik. Salah satunya PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) pengelola PayTren atau uang elektronik milik Ustaz Yusuf Mansur sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yakni sebagai penerbit uang elektronik berbasis server. Izin ini sesuai dengan Surat Bank Indonesia no. 20/2017/DKSP/Srt/B tanggal 22 Mei 2018 perihal persetujuan izin.



No tags yet.
bottom of page