top of page

Roda Depan Pesawat Lion Air Tersangkut Aspal di Bandara Juanda Surabaya

Roda depan pesawat maskapai Lion Air tersangkut aspal di Bandar Udara Internasional Juanda | PT Rifan Financindo Berjangka

Lion Air Group telah menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak dari notam penutupan operasional bandar udara dan memperbaruinya sesuai perkembangan terkini," ujar Danang.


Sekitar pukul 12.30 WIB, penerbangan sudah kembali berjalan normal menyusul adanya pengumuman resmi dari otoritas bandar udara, yaitu berupa pencabutan Notam serta fasilitas landas pacu (runway) dinyatakan aman (safety) untuk proses lepas landas (take off) dan mendarat (landing).


"Saat ini, Lion Air maupun Batik Air akan dan telah menerbangkan dengan menggunakan jadwal keberangkatan terbaru bagi penerbangan yang terkena dampak," tambah Danang.


Lion Air JT922 sendiri telah diberangkatkan pada pukul 13.41 WIB dan tiba di Denpasar pukul 15.50 WITA. Lion Air memberikan informasi, kejadian ini berpotensi menyebabkan keterlambatan rute Denpasar – Kupang pergi pulang (PP) dan Denpasar ke Solo.


"Kami senantiasa meminimalisir akibat yang timbul dari kejadian tersebut, supaya operasional rute Lion Air lainnya tidak terganggu," pungkas Danang.


Seluruh kru pesawat, 179 penumpang dewasa, tujuh anak-anak serta tiga bayi dalam keadaan selamat dan sudah mendapatkan layanan terbaik dengan dikembalikan menuju ruang tunggu keberangkatan (boarding gate)," jelas Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/5/2018).


Berkat kerjasama yang baik antara Lion Air, pengelola bandar udara, perusahaan layanan darat (ground handling) dan berbagai pihak, akhirnya pesawat tersebut berhasil ditarik menuju landas parkir dengan menggunakan kendaraan penarik pesawat.


Sementara untuk alasan keselamatan, keamanan serta kenyamanan penerbangan, pilot berkoordinasi dengan AirNav, sebagai pengelola lalu lintas udara, PT Angkasa Pura I cabang Surabaya selaku operator bandar udara dan pihak terkait, dengan melakukan pengalihan pendaratan (divert) dan penundaan terbang (delayed).


Sejumlah maskapai penerbanganpun terpaksa mengalami delayed dan divert, termasuk maskapai penerbangan Lion Air grup, 7 penerbangannya mengalami divert sementara 9 penerbangan mengalami delayed.


Atas kejadian tersebut, pihak otoritas bandar udara Internasional Juanda, Surabaya mengeluarkan Notice To Airmen (Notam) yaitu penutupan sementara operasional bandar udara menunggu dilakukannya penarikan pesawat menuju landas parkir.


Pilot Lion Air JT922 menginformasikan bahwa roda depan pesawat tersangkut aspal sehingga menyebabkan pesawat tidak bisa bergerak maju saat akan lepas landas


Roda depan pesawat maskapai Lion Air tersangkut aspal di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur.


Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (20/5/2018) akibat kondisi aspal di ujung landas pacu amblas


9 Penerbangan Lion Group Tertunda dan 7 Divert Akibat Penutupan Sementara Bandara Juanda | PT Rifan Financindo Berjangka


Penerbangan Lion Air dan Batik Air ke Juanda juga ikut terdampak. Total ada 9 penerbangan yang tertunda alias delay. Selain itu, 7 penerbangan lainnya harus divert ke bandara lain.


Aspal runway atau landasan pacu Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, mengelupas Minggu (20/5/2018).


Akibatnya, bandara ini ditutup untuk sementara waktu oleh PT Angkasa Pura I. Namun, pukul 12.30 WIB siang tadi, bandara ini sudah dibuka kembali untuk penerbangan komersial.


Selama periode penutupan, sejumlah penerbangan dari dan ke Juanda pun tertunda. Sebagian harus divert (dialihkan) ke bandara lain yang terdekat.


Danang menyatakan pihaknya telah menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak dari notam penutupan operasional bandar udara dan memperbaruinya sesuai perkembangan terkini.


"Saat ini, Lion Air maupun Batik Air akan dan telah menerbangkan dengan menggunakan jadwal keberangkatan terbaru bagi penerbangan yang terkena dampak," kata Danang.



Angkasa Pura Sebut Lion Air yang Terperosok di Runway Bandara Juanda karena Posisi Pesawat begini | PT Rifan Financindo Berjangka

Apalagi saat itu beban pesawat makin berat karena tidak lagi dalam posisi ketiga roda berjalan bersama. Saat itu ada satu roda yang dijadikan tumpuan untuk mengambil haluan.


Akibatnya beban makin berat sehingga aspal itu sampai ambles. "Kalau masih di dalam marka tentu amblesnya di garis putih," kara Heru.


Meksi nyangkut, kondisi pesawat relatif aman. Begitu juga penumpang semuanya bisa diselamatkan dan dievakuasi. Semua penumpang kembali ke ruang tunggu bandara.

General Manajer PT Angkasa Pura 1 Juanda Heru Prasetyo menyebut bahwa posisi Pesawat Lion saat menunggu trafic bandara melebihi marka Runway. Akibatya pesawat itu ambles di ujung aspal bandara.


Kepada Surya.co.di, Heru menuturkan saat ini semua Runway Bandara Juanda sedang dalam penguatan dan perbaikan total. "Overlay terus berlangsung," katanya.


Heru menjelaskan kenapa pesawat sarat penumpang itu nyangkut di aspal yang ambles. "Itu karena posisi pesawat telalu di luar marka Runway," kata Heru.






bottom of page