IHSG Berpotensi Menguat Jelang Rilis BI Rate
(IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.721-6.002 | PT Rifan Financindo Berjangka
"Peluang kenaikan masih terlihat cukup besar ditengah arus outflow dan tekanan yang masih terjadi," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Sementara, dia menjelaskan, perlu diingat bahwa IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam kondisi uptrend. Sehinga momentum tekanan yang terjadi masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor jangka panjang.
"Hari ini pergerakan IHSG berpotensi menguat," pungkasnya.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni KLBF, SRIL, WSBP, PTPP, ASRI, PWON, BBNI, SMRA, WIKA, dan BBCA.
Analis PT Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.721-6.002.
William menyampaikan, penantian terhadap rilis data perekonomian BI rate saat ini, terlihat akan cukup memberikan warna terhadap pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
Laju IHSG diprediksi berlanjut besok | PT Rifan Financindo Berjangka
Selama intraday IHSG melemah sejalan dengan peningkatan yield surat utang negara (SUN) 10 tahun ke level 7,19 atau naik 1,55%. Namun, pada sesi kedua terlihat emiten dengan kapitalisasi besar menguat setelah harganya turun cukup dalam.
Aditya maupun Juan sepakat, untuk sekarang investor sedang menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang akan diumumkan pada Kamis (17/5).
Pada perdagangan Kamis, Juan memprediksi IHSG akan menguat dengan rentang support dan resistance di level 5.787 dan 5.953. Aditya meramalkan IHSG bakal menguat dengan support di level 5.790 dan resistance di level 5.880.
Selain itu, penguatan harga komoditas batubara di pasar global juga berperan penting menyokong IHSG, lantaran kenaikan harga komoditas ini akhirnya menopang kenaikan harga saham emiten pertambangan. “Bargain hunting cukup kuat di sesi kedua perdagangan hari Rabu,” kata Aditya.
Pendapat senada diungkapkan analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahapo. Menurutnya, kenaikan IHSG terutama memang didorong sektor Infrastruktur yang naik 2,19% dan sektor pertambangan menguat 1,01%.
Setelah mencatatkan penurunan sejak awal pekan, pasar modal Indonesia kembali menguat. Pada perdagangan Rabu (16/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,06% ke level 5.841,46.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, kenaikan IHSG terutama karena penguatan sektor infrastruktur. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi saham penggerak. Hal ini ditunjukkan dengan net buy investor asing di saham TLKM yang cukup tinggi.
IHSG rebound tipis terdongkrak aksi beli saham murah | PT Rifan Financindo Berjangka
Sejujurnya, pergerakan hari ini masih sideways, belum ada konfirmasi penguatan lebih lanjut untuk besok," katanya, Rabu (16/5).
Secara teknikal, rebound indeks pada akhir perdagangan Rabu (16/5), karena adanya konsolidasi disertai dengan volume akumulasi perdagangan yang cukup signifikan. Stochastic berada di area pertengahan berpotensi terjadi dead cross. Sementara, Bill william kembali memasuki fase deselerasi dan momentum yang sudah memasuki momentum positif.
"Meskipun begitu, tetap waspada akan katalis global maupun domestik yang membuat potensi laju indeks terhambat," jelas Okky.
Dengan demikian, IHSG pada perdagangan Kamis (17/5) diperkirakan bergerak konsolidasi cenderung menguat pada kisaran 5.813-5.895.
RTI mencatat, indeks rebound tipis meski hanya didukung empat sektor saham. Kontribusi terbesar dari sektor infrastruktur yang naik hingga 2,19%. Diikuti, pertambangan yang menanjak 1,01%, serta konstruksi dan keuangan yang masing-masing naik 0,12% dan 0,05%.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan menilai, kesempatan IHSG rebound hari ini, lantaran banyak pelaku pasar yang membeli saham-saham saham kapitalisasi besar (blue chips) yang sudah murah. Kendati demikian, net sell asing masih cukup besar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mengejutkan bangkit dari kejatuhan pada menit-menit akhir perdagangan Rabu (16/5). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik tipis 3,35 poin atau setara 0,06% ke posisi 5.841,46.
Padahal, sejak dibuka pagi tadi, indeks langsung tertekan. IHSG bahkan sempat merosot 1,67% pada awal perdagangan sesi kedua.