top of page

Adhi Karya akan terima pembayaran LRT termin kedua Rp 1,8 triliun bulan ini

PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) akan memperoleh pendanaan proyek Light Rail Transit (LRT) | PT Rifan Financindo Berjangka

Saat ini, progress dari LRT sudah mencapai 39%. Perkembangan proyek Cawang-Cibubur sudah mencapai 59%, progress LRT Cawang-Dukuh Atas mencapai 21,2% sementara Cawang-Bekasi Timur sudah mencapai progress 33,3%


Pmbangunan prasarana kereta api ringan wilayah Jabodebek Fase I direncanakan akan kelar tahun 2019 yang akan datang.


PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) akan memperoleh pendanaan proyek Light Rail Transit (LRT) pada Mei ini. Pembayaran tersebut merupakan pembayaran tahap kedua proyek LRT milik perusahaan berkode emiten ADHI itu.


"Totalnya sebanyak Rp 1,8 triliun, Pembayaran termin akan dilakukan dalam bulan ini," kata Budi Harto, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Selasa (15/5).

Sementara itu, nantinya, PT Kereta Api Indonesia akan membayar proyek LRT ini secara bertahap sebesar Rp 22,8 triliun setiap tiga bulan sekali.

Proyek Kereta Layang di Jakarta Ditaksir Adhi Karya | PT Rifan Financindo Berjangka

Kita baru berkirim surat ke Kementerian Perhubungan, dengan tembusan ke Pak Gubernur (Anies Baswedan). Kan ada kontribusi pusat dan daerah," tambahnya.


Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam waktu dekat badan usaha akan mengajukan proposal untuk pembangunan loop line.


"Loop line kita dorong untuk usahakan, kita lagi bicara dengan Jaya DKI sebagai pemrakarsa, dalam waktu dekat mereka akan mengajukan proposal," kata dia usai Forum Dialog Hipmi di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Dia mengatakan, loop line sendiri untuk mengatasi masalah perlintasan sebidang, sehingga tidak menghalangi laju kendaraan serta mengurangi kecelakaan.


Pihaknya pun sudah menyurati Kementerian Perhubungan terkait proyek tersebut.


"Kalau yang dalam (proyek loop line) ini jadi konsorsium. Jadi investor yang di loop line, Adhi Karya, Wijaya Karya, Jaya Konstruksi," kata Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata di Jakarta, Selasa (15/5/2018).


Namun selaku operator belum ditentukan. Yang berkemungkinan mengoperatori loop line ini adalah PT KAI (Persero).


"Kita lihat. Tapi pasti kita beri first opsi kepada KAI ya," ujarnya.


PT Adhi Karya (Persero) Tbk bersiap membangun kereta layang atau loop line di Jakarta. Dalam pengerjaan proyek ini akan dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari tiga badan usaha.


Badan usaha yang terlibat dalam konsorsium adalah Adhi Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. Pihaknya sudah menyurati Kementerian Perhubungan.


Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp3,8 Triliun hingga April | PT Rifan Financindo Berjangka


Berdasarkan segmentasi sumber dana, lanjut Budi menjelaskan, realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah tercatat 11,4%, BUMN sebesar 43,2%, sementara swasta/lainnya sebanyak 45,4%.


"Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 71,3%, proyek jalan dan jembatan sebanyak 17,3%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 11,4%," tukasnya.


Budi menambahkan, bahwa kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru di April 2018 ini di dominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 88,2%, dan properti sebesar 9,5%. Sementara sisanya merupakan lini bisnis lainnya.


Realisasi kontrak baru pada April ini, di antaranya adalah RSKIA Tahap II sebesar Rp279,5 miliar, serta Apartemen Cordova sebesar Rp164.0 miliar dan Novotel Bali sebesar Rp153,0 miliar melalui Adhi Persada Gedung," jelas Budi dalam acara Media Gathering, Jakarta, Senin (15/5/2018).


PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun hingga bulan April 2018.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, angka ini tumbuh 25,9% jika dibandingkan dengan perolehan kontrak baru di bulan Maret 2018 yang sebesar Rp3,0 triliun.




bottom of page