top of page

Setelah BSD, Apple Berencana Buka Akademi Developer di Luar Jawa

Apple disebut telah menyiapkan 44 juta dolar AS untuk membangun akademi developer baru, termasuk untuk di luar Jawa | PT Rifan Financindo Berjangka

"Dulu kan TKDN hanya hardware, sekarang bisa dengan inovasi. Ini kan supaya mereka bisa launch produk juga," tambahnya.


Untuk tahun pertama, Apple Developer Academy diharapkan dapat mencetak 200 pengembang iOS yang berkualitas. Saat ini, Apple Developer Academy sudah memiliki kelas perdana dengan 75 orang.


Di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap bahwa wilayah BSD dapat menjadi Silicon Valley baru.


Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, Apple telah menyiapkan dana sebesar 44 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp616 miliar untuk mewujudkan rencana itu dalam tiga tahun ke depan.


"Dua di Jawa, satu luar Jawa. Untuk luar Jawa belum ditentukan. Yang pasti BSD ini jadi yang pertama," katanya kepada awak media.


Airlangga melanjutkan, pembangunan tiga pusat pelatihan ini merupakan upaya Apple untuk mengikuti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).


Setelah membuka Apple Developer Academy di Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Banten pada Senin (7/5/2018) Apple disebut akan membangun dua akademi developer lagi di Tanah Air, termasuk di luar Jawa.


Kantor Riset Apple, Andalan Sinarmas Jual "Digital Hub" BSD City | PT Rifan Financindo Berjangka


“Sinarmas Land juga sedang menggarap sejumlah perusahaan yang selama ini tidak terlalu mencolok tetapi akan naik daun. Adapun untuk perusahaan global yaitu Apple, sedangkan yang dua lagi berasal dari Asia,” tutur Michael. Mengenai rencana ke depan, tambahnya, BSD akan menjadi pusat bisnis digital di Serpong dan Tangerang.


Selama ini belum ada rumah untuk bisnis digital sehingga Sinarmas membangunnya di BSD City. Untuk nilai investasi digital hub yang direncanakan sekitar Rp 10 triliun, dan yang sudah digunakan sebesar 20 persen. “Pada dasarnya dengan membangun sekolah, ekosistem, dan pekerjaan pasti target properti kami tercapai. Semoga dalam 5 sampai 7 tahun ke depan sudah kelihatan bentuknya,” pungkas Michael.


Apple Developer Academy di BSD City ini merupakan pusat pengembangan sistem operasi seluler Apple yang pertama di Asia. Area yang ditempati dengan sistem sewa ini luasnya sekitar 2.000 meter persegi dengan nilai investasi 44 juta dollar AS atau sekitar Rp 615 miliar. Dalam hal ini, Sinarmas merupakan pengembang dan pemilik gedung, sementara Apple sebagai salah satu penyewa gedung.


Michael mengungkapkan, total kawasan yang dikembangkan untuk digital hub yaitu 25 hektar, dengan fasilitas berupa gedung-gedung unconventional, lebih menyenangkan, dan berwarna. Ada beberapa nama unggulan yang akan bergabung, salah satunya perusahaan unicorn di Asia Tenggara. Nantinya digunakan untuk kantor, pusat riset, academy, dan job connector.


Menurut dia, hal ini penting karena hidup sekarang sudah berbeda. Maka dari itu, komponen-komponennya perlu disiapkan untuk membangun ekosistem. “Komponen itu seperti sekolah, job connector, acara komunitas, robotic, drone, konten, animasi, dan video. Itu semua harus digarap supaya ekosistem kita lebih solid,” ucap Michael.


Sinarmas Land mengklaim Apple Developer Academy yang hari ini resmi dibuka merupakan wujud komitmennya dalam membangun ekosistem digital hub. Group CEO Sinarmas Land Michael Widjaja mengatakan, pembangunan ekosistem seperti ni penting karena karena kondisi kehidupan sekarang sudah berbeda.


“Benefit-nya buat Sinarmas, melalui digital hub ini, kami mau siapkan orang-orang Indonesia untuk menghadapi bisnis baru lima tahun mendatang. Kami memfasilitasi talent ini untuk menghadapi kesempatan baru pada masa depan,” ujar Michael Widjaja seusai pembukaan Apple Developer Company di Green Office Park 9, BSD City, Tangerang, Senin (7/5/2018).




Apple Anggarkan Rp 607 Milliar untuk Bangun 3 Pusat Inovasi | PT Rifan Financindo Berjangka

Ia pun mengapresiasi langkah Apple ini. Apalagi, Apple berjanji mendatangkan mentor ilmu pemrograman dari berbagai belahan dunia. "Mentornya nanti dari berbagai regional Apple, ada yang dari Brasil, Italia, Cupertino dan lainnya,” ujar dia.


Adapun, kelas di Apple Developer ini mencakup Objective-C dan Swift. Swift adalah bahasa pemrograman dari Apple yang diciptakan untuk membuat aplikasi untuk iOS, Apple TV dan Apple Watch. Sedangkan Objective C merupakan bahasa pemrograman berbasis obyek yang dikembangkan berdasarkan bahasa pemrograman C yang memiliki smalltalk-style messaging.


Setelah semua beroperasi penuh, kata dia, siapa pun berkesempatan mendaftar di sekolah ilmu pemrograman khusus ekosistem aplikasi Apple tersebut. Apple juga tidak akan memungut biaya bagi penerima beasiswa. “Di sistem akademi Apple ini, pemegang hak patennya adalah para pelajar,” kata Airlangga.


Pembangunan pusat riset ini juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) piranti lunak sebesar 30%. Airlangga menargetkan, Apple menghasilkan 200 pengembang (developer) setiap tahunnya.



Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjamin kehadiran akademi Apple ini tidak akan bersaing langsung dengan pengembang lokal. Sebab, perusahaan ini menggunakan basis sistem pengajaran iOS sehingga berbeda segmen dengan pengembang lokal.


Fasilitas Apple research and development/R&D seluas 1.500 meter persegi di BSD ini menjadi yang pertama di Asia, dan ketiga di dunia setelah Brasil dan Italia. Apple akan membangun dua fasilitas lain di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan di luar Pulau Jawa.


Airlangga mengatakan, keberadaan pusat riset ini sebagai fasilitas inkubator untuk pengembangan aplikasi Apple. Selain itu, akan dibentuk Apple Developer Academy Indonesia bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Binus), yang menerima 75 orang siswa di tahap awal.


PT Apple Indonesia akhirnya meresmikan pusat riset dan pengembangan pertama di Indonesia, yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD) pada Senin (7/5). Setelah ini, Apple berencana membangun dua fasilitas serupa di Tanah Air.


"Total investasi mereka senilai US$ 44 juta (sekitar Rp 607 miliar) dalam jangka waktu tiga tahun sejak 2017,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima Katadata, Senin (7/5).



bottom of page