Pelemahan Rupiah Diprediksi Tertahan
Pergerakan rupiah masih dalam tren pelemahan | PT Rifan Financindo Berjangka
Sementara, dia menjelaskan, laju rupiah di akhir pekan cenderung mendatar pasca mengalami kenaikan mendekati level psikologis Rp14.000/USD. Pergerakan USD masih cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya meski data ketenagakerjaan AS di bulan April di bawah estimasi.
Perekonomian AS menambahkan lapangan pekerjaan lebih rendah dari yang diharapkan dan meskipun tingkat pengangguran turun mendekati level terendah sebesar 3,9%.
"Di sisi lain, sikap BI yang merasa masih aman dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah tidak mendapat tanggapan positif dari pelaku pasar," pungkasnya.
"Untuk itu, diharapkan kepanikan dapat mereda dan sentimen dari dalam negeri dapat lebih positif untuk menarik minat pelaku pasar terhadap rupiah sehingga pelemahannya dapat lebih tertahan," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.942 per USD dan resisten Rp13.929 per USD.
Pergerakan rupiah masih dalam tren pelemahan seiring masih adanya potensi kenaikan USD. Karena sentimen dari dalam negeri masih minim untuk mengangkat rupiah.
Bahkan pemberitaan positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memastikan permodalan 15 bank sistemik sesuai amanat Undang-undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) dalam kondisi aman, tidak juga digubris pelaku pasar.
Rupiah Pagi Ini Masih Bertahan di Level Rp13.950 | PT Rifan Financindo Berjangka
"Adanya penguatan USD dan harga minyak mentah dunia dikhawatirkan pelaku pasar mengganggu APBN Indonesia sehingga pelaku pasar lebih memilih keluar pasar," ujarnya.
Reza mengatakan, kekhawatiran dan kepanikan berlebihan pelaku pasar terhadap potensi pelemahan Rupiah yang mendekati level psikologis Rp14.000 per USD membuat IHSG kembali longsor ke zona merah.
Ditambah dengan pergerakan bursa saham Asia yang variatif melemah terimbas pergerakan bursa saham AS yang kembali melemah di mana pelaku pasar lebih memperhatikan proses negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok dan khawatir tidak adanya titik temu di antara keduanya.
Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 11 poin atau 0,08% menjadi Rp13.946 per USD. Dalam pantuan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp13.933 per USD hingga Rp13.950 per USD.
Pada perdagangan saham dan valas hari ini, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, masih adanya kekhawatiran berlebihan membuat IHSG masih dalam tren penurunannya. Pergerakan sejumlah bursa saham Asia pun juga belum cukup mendukung.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (3/5/2018) pukul 08.45, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 5 poin atau 0,4% ke level Rp13.950 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.949 per USD-Rp13.950 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum mampu meninggalkan level Rp13.900-an. Rupiah pagi ini masih bertahan di level Rp13.950 per USD.
Spot Bergerak Melemah 8 Poin Pada Awal Dagang | PT Rifan Financindo Berjangka
Meskipun demikian, adapun sentimen global yang perlu diwaspadai dan diantisipasi ke depannya ialah terkait dengan isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed pada bulan depan, trade war antara AS dengan Tiongkok, serta isu-isu geopolitik lainnya yang akan mempengaruhi fluktuasi harga komoditas dunia.
Pergerakan Rupiah terhadap dollar AS pada hari Senin diperkirakan pada kisaran 13.899 hingga 13.987.
Adapun data-data kalender makro ekonomi Indonesia yang akan dirilis pada hari Senin ialah data Pertumbuhan Ekonomi QoQ Q1, data Pdb Laju Pertumbuhan (Tahunan) Q1, data Indeks Keyakinan Bisnis Q1, serta data Penjualan Eceran YoY per Maret.
Jika hasilnya sesuai dengan ekspektasi, maka diharapkan agar hal tersebut mampu memberikan katalis positif bagi rupiah.
Apalagi jika kita perhatikan pada data-data kalender makro ekonomi global pada hari Senin maka tidak ada yang memberikan high market impact terhadap pasar uang global.
Rupiah diprediksikan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terhadap dolar AS.
M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas memperkirakan secara teknikal pada USDIDR daily chart terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar bagi dolar AS terhadap rupiah.