IHSG Berpeluang Rebound Pekan Depan
Peluang IHSG kembali menguat pekan depan | PT Rifan Financindo Berjangka
Pekan lalu, Reza mengatakan spinning berada mendekati area lower Bollinger Band. Berdasarkan indikator daily, MACD bergerak menurun. Sedangkan Stochastic dan RSI berada di area oversold.
Pekan depan, Reza memperkirakan IHSG akan bergerak di level support 5.700-5.725 dan resisten 5.812-5.825. "Peluang rebound dapat kembali terjadi jika didukung oleh aksi beli," ujarnya.
Pergerakan IHSG pekan lalu melemah 0,34 persen. Pergerakan tertinggi IHSG tercatat berada di level 6.012 dan terendah di level 5.768. Selanjutnya, kata Reza, nilai transaksi asing atas jual bersih yang diperdagangkan IHSG pekan lalu sebesar Rp 35,50 triliun.
Pekan lalu, menurut Reza, minimnya sentimen positif dalam negeri membuat investor melakukan aksi jual sehingga pelemahan IHSG terjadi.
"Meski pada pertemuan The Fed tingkat suku bunga dipertahankan, namun tidak langsung membuat laju rupiah dan pasar obligasi membaik, sehingga pelaku pasar melakukan aksi jual yang berujung pada pelemahan IHSG," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 Mei 2018.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan sentimen positif dalam negeri akan berperan terhadap peluang IHSG kembali menguat pekan depan. Sentimen itu khususnya terkait dengan langkah Bank Indonesia menahan penurunan nilai rupiah.
( Baca : IHSG punya ruang untuk menguat besok )
Biang Kerok IHSG Galau Selama Sepekan | PT Rifan Financindo Berjangka
" Akibatnya Rupiah terkena dampaknya sehingga kembali terdepresiasi," imbuh dia.
Di sisi lain, pelaku pasar kembali panik dengan aksi jualnya sehingga IHSG kembali anjlok. Adanya sejumlah berita positif dari para emiten tampaknya tidak mampu menghalau masifnya aksi jual. Terpantau asing mencatatkan nett sell Rp 2,69 triliun dari pekan sebelumnya nett sell Rp 5,30 triliun. Masih maraknya aksi jual membuat posisi transaksi asing menjadi net sell.
" Hingga pekan kemarin membuat nilai transaksi asing tercatat jual bersih Rp 35,50 triliun di atas sebelumnya yang masih net sell Rp 32,81 triliun (YTD)," ucapnya.
Sedangkan rilis inflasi sebesar 0,1 persen (MoM) yang lebih rendah dari bulan sebelumnya dan masih adanya aksi beli pelaku pasar cukup membantu IHSG untuk dapat berbalik ke zona hijau meski tipis. Adapun pergerakan Rupiah yang kembali terdepresiasi dan masih adanya aksi jual asing tidak terlalu menghalangi IHSG untuk kembali ke zona hijau.
Namun pasca menguat, tak berselang lama laju IHSG berbalik melemah. Kembali melemahnya laju bursa saham AS berimbas negatif pada pergerakan IHSG. Meski The Fed tidak menaikan tingkat suku bunganya namun, pandangannya terhadap potensi kenaikan inflasi AS memberikan dampak pada kembali menguatnya laju USD.
Pergerakan IHSG di pekan kemarin melemah 0,34 persen atau di bawah dari pekan sebelumnya yang turun 6,60 persen. Adapun high level yang diraih mencapai 6.012 di bawah sebelumnya di 6.360 dan level terendah yang dicapai mencapai 5.768 dari sebelumnya 5.885.
Sementara itu, meski diselingi hari libur Mayday namun IHSG sempat mampu bangkit dan menapak di zona hijau. Menghijaunya kembali bursa saham Asia meski tidak dibarengi dengan pelemahan bursa saham AS sebelumnya dan kembali terdepresiasinya Rupiah, membantu IHSG berbalik positif.
" Masih adanya sejumlah berita positif emiten, terutama dari perkiraan membaiknya kinerja kuartal pertama 2018 juga turut membantu IHSG berbalik positif," ujar Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Minggu (6/5).
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan kemarin masih melanjutkan pelemahannya. Meski pada pertemuan The Fed masih mempertahankan tingkat suku bunganya namun, tidak langsung membuat laju Rupiah dan pasar obligasi membaik sehingga pelaku pasar pun masih mengamankan posisi dan aksi jual yang berujung pada pelemahan pun tidak terelakan.
IHSG Rontok 2,14% Sepekan, Asing Jual Saham Rp36 T | PT Rifan Financindo Berjangka
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di penutupan akhir pekan ini ikut mengalami perubahan sebesar 2,14 persen menjadi 5.792,34 poin dari 5.919,24 poin pada akhir pekan sebelumnya.
"Investor asing mengakumulasi jual bersih dengan nilai Rp2,69 triliun, sehingga sepanjang tahun ini total nilai jual bersih investor asing sudah mencapai Rp36,01 triliun," imbuhnya.
"Rata-rata volume transaksi saham harian di BEI sepekan terakhir mengalami perubahan 34,49 persen menjadi 6,45 miliar unit saham dari 9,85 miliar unit saham sepekan sebelumnya," kata Oskar Herliansyah, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta akhir pekan ini.
Rata-rata frekuensi transaksi saham harian di BEI sepekan terakhir mengalami perubahan 18,25 persen menjadi 326,81 ribu kali transaksi dari 399.78 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya.
"Di sisi lain, nilai kapitalisasi pasar BEI mengalami perubahan 1,97 persen menjadi Rp6.448,00 triliun di posisi akhir pekan ini dari Rp6.577,52 triliun pada posisi akhir pekan sebelumnya," ujar Oskar.
Rata-rata nilai transaksi saham harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 30 April hingga 4 Mei 2018 mengalami perubahan sebesar 22,45 persen menjadi Rp6,61 triliun dari Rp8,52 triliun pada pekan sebelumnya.