3 Alasan Mengapa di Bulan Puasa Cenderung Lebih Boros
Bulan Ramadhan, biasanya keinginan masyarakat untuk berbelanja semakin meningkat | PT Rifan Financindo Berjangka
Faktor turunnya THR sangat penting karena ada kapabilitas. Biasanya, lonjakan pembelian terjadi di minggu-minggu jelang turun THR seperti dua minggu sebelum Lebaran," kata dia.
Terakhir, ketika adanya kapabilitas, lanjut Rezki, dorongan untuk membeli barang-barang yang telah diidamkan sejak lama semakin meningkat. Kontras saja hal ini membuat lonjakan perbelanjaan di bulan Ramadhan kian tinggi.
"Sudah ada akses, lalu kapabilitas, maka barang yang sudah diinginkan sejak lama jadi makin menggiurkan untuk dibeli di bulan Ramadhan ini," jelasnya.
Pertama, karena ada akses yang semakin banyak. Biasanya kalau hari biasa, waktu istirahat siang dipakai untuk makan. Nah, saat Ramadhan, kan puasa, jadi waktu istirahat siangnya dipakai untuk cek online shop," ujar Rezki ditemui di kawasan Sudirman Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.
Rezki menerangkan adanya faktor pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) saat bulan Ramadhan membuat masyarakat semakin merasa mudah untuk berbelanja. Sebab, kapabilitas seseorang membuat proses belanja menjadi hal yang bisa dicapai tanpa beban.
Bulan Ramadhan akan segera tiba. Menyambut momen ini, biasanya banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk berbondong-bondong berbelanja melalui aplikasi online.
Saat bulan Ramadhan, biasanya keinginan masyarakat untuk berbelanja semakin meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Dikatakan Country Brand Manager Shopee Indonesia, Rezki Yanuar, terdapat tiga alasan bulan ramadan mengalami peningkatan konsumsi belanja pada masyarakat.
Gandeng Shopee, Baznas Permudah Masyarakat Berdonasi | PT Rifan Financindo Berjangka
Dalam program layanan donasi via Shopee ini, jelas dia, tersedia melalui berbagai paket dengan nominal yang variatif. Diantaranya, Rp10.000 hingga Rp300.000 dengan paket meliputi Paket Donasi Buku Cerita Anak, Hidangan Ramadhan, Alat Sholat Anak, Pendidikan Anak, Baju Lebaran Anak dan Ramadhan Bahagia, yang berisi paket sembilan bahan pokok.
Ditempat yang sama, Country Brand Manager Shopee, Rezki Yanuar mengatakan, momentum Ramadhan menjadi pasar potensial untuk berbelanja sambil berbagi melalui situs belanja online. Apalagi, di era digital saat ini sebanyak 49% masyarakat Indonesia memilih Shopee untuk menjadi tempat belanja.
Selama Ramadhan tahun lalu saja, ungkap dia, tercatat lebih dari 300 ribu orang tiap hari melakukan transaksi belanja melalui aplikasi Shopee. Ramadhan menjadi pasar potensial untuk berbelanja sambil berbagi melalui situs belanja online.
( Baca : Jumlah Rekening Nasabah Tajir Turun )
“Orang punya inisiatif lebih untuk berbuat baik di bulan Ramadhan, Shopee sendiri merasa bahwa orang Indonesia mulai merasa untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, temanya #MemberiDariHati,” katanya.
Kepala Divisi Pengumpulan Ritel Nasional BAZNAS, Fitriansyah Agus Setiawan mengatakan, kerja sama dengan Shopee ini bertujuan mewadahi keinginan masyarakat untuk memberi donasi yang mengalami tren meningkat 30-40% setiap tahunnya.
Layanan ini, juga semakin menambah kemudahan bagi masyarakat dalam menyalurkan donasi. Bahkan, donasi bisa dilakukan di sela kesibukan sehari-hari dengan sangat mudah. “Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, keinginan dari BAZNAS dan Shopee untuk mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai," katanya di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menjalin kerja sama dengan situs e-commerce , Shopee, untuk menambah kemudahan masyarakat menyalurkan donasi bagi masyarakat yang membutuhkan.
'Nafsu' Belanja Meningkat Saat Ramadan | PT Rifan Financindo Berjangka
Pertama faktor akses. Sepanjang Ramadan, masyarakat Indonesia punya waktu lebih untuk mengakses e-commerce. Jam-jam di mana orang jarang mengakses, malah membuka situs toko belanja online saat puasa.
"Karena tidak makan siang, mereka mengakses sesuatu. Biasa ada jam-jam ngemil atau sehabis sholat, mereka mengakses sesuatu. Jadi faktor waktu pengaksesan ada peningkatan," terang Rezki.
Faktor kedua, daya beli. Di bulan Ramadan, masyarakat memiliki dana lebih dari Tunjangan Hari Raya (THR). Uang THR ini membuat mereka jadi membeli lebih banyak dari biasanya.
"Karena sudah tau bakal ada THR, barang-barang yang sudah lama mau mereka beli, direalisasikan saat Ramadan," ujar pria berkacamata itu.
"Shopee mencatat jumlah transaksi lebih tinggi dari hari biasa. Rata-rata sehari di atas 300 ribu transaksi. Jumlah ini meningkat 40% dari periode Januari - April," ungkap Rezki Yanuar, Marketing Brand Manager Shopee Indonesia saat acara peluncuran program Ramadan, Jakarta (3/5/2018).
Dikatakan Rezki, Ramadan adalah masa panen emas e-commerce selain akhir tahun. Ada sejumlah faktor pendorong kenapa belanja online masyarakat meningkat saat bulan puasa.
Meski dituntut menahan hawa nafsu sepanjang Ramadan, nyatanya hal tersebut tidak berdampak pada perilaku belanja online masyarakat Indonesia. Malah, sepanjang bulan puasa, minat belanja online semakin meningkat.
Setidaknya fakta demikian yang terungkap, berdasarkan data perilaku berbelanja masyarakat Indonesia sepanjang Ramadan 2017 yang dirilis Shopee. Dalam data tersebut, terlihat bagaimana tren berbelanja sepanjang bulan puasa mengalami lonjakan.