top of page

IHSG Bergejolak, Reliance Beri Tips Tetap Raih Cuan

Investor termasuk para trader saham perlu mencermati arah pergerakan bursa di tengah gejolak Indeks Harga Saham Gabungan | PT Rifan Financindo Berjangka

Sementara bagi mereka yang kategori trader saham, untuk selalu menetapkan cut loss, alias mengambil posisi jual supaya tidak rugi lebih dalam. Jika posisi cut loss tepat, selain rugi bisa diminimalisir, diharapkan masih ada kas atau dana yang dapat dipakai lagi ketika pasar sudah membaik.


Dia menambahkan, RELI juga menawarkan beragam produk investasi, mulai dari produk saham, hingga reksa dana. "Masyarakat yang ingin berinvestasi reksadana dapat datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya atau langsung membeli produk-produk investasi," pungkas Anita.


Lebih lanjut Ia menerangkan, untuk investasi jangka pendek dan menengah, sebaiknya menghindari instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham atau obligasi. Terang Anita, meski pasar saham rentan koreksi dalam jangka panjang, kinerjanya tetap akan kembali berkilau karena koreksi sering bersifat sementara.


Untuk tujuan jangka pendek hingga menengah, instrumen pasar uang, seperti reksa dana pendapatan tetap dengan portofolio obligasi korporasi juga masih menarik sebab kupon obligasi biasanya lebih tinggi.


Investasi saham layak dipilih jika digunakan untuk jangka panjang. Apalagi saat pasar tengah bearish, investor bisa mencermati saham-saham dengan fundamental bagus untuk dipilih karena harganya mengalami koreksi," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/5/2018).


Menurut Anita, koreksi justru memberikan kesempatan bagi investor jangka panjang untuk membeli saham-saham dengan valuasi lebih murah. Bisa juga, mulai mengoleksi reksa dana yang portofolionya terdiri dari saham blue chips atau yang berbasis saham indeks LQ45. "RELI juga memiliki indeks LS-27 juga yang berisi saham-saham unggulan yang dipantau secara berkala oleh tim riset kami," katanya


Investor termasuk para trader saham perlu mencermati arah pergerakan bursa di tengah gejolak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi dalam satu bulan terakhir. Direktur Utama PT Reliance Sekuritas Tbk (RELI) Anita menyampaikan, para pelaku pasar bahkan jika perlu harus mengubah strategi agar tetap mendapatkan cuan.



Kebakaran', IHSG Anjlok 2% ke Level 5.872 | PT Rifan Financindo Berjangka


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik Rp375 atau 24,9% ke Rp1.880, saham PT Merck Tbk (MERK) naik Rp125 atau 2% ke Rp6.400, dan saham PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) naik Rp120 atau 4,8% ke Rp2.260.


Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.750 atau 7,3% ke Rp22.350, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp1.550 atau 4,7% ke Rp31.700, dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp875 atau 1,3% ke Rp69.075.



Indeks LQ45 turun 27,4 poin atau 2,8% menjadi 936,93, Jakarta Islamic Index (JII) turun 16 poin atau 2,4% ke 678,94, indeks IDX30 turun 14,4 poin atau 2,74% ke 509,83 dan indeks MNC36 turun 9,2 poin atau 2,7% ke 328,91


Sektor pendukung IHSG semuanya melemah. Hampir seluruhnya anjlok hingga 3% dengan sektor mining yang paling melemah 3,73%. Disusul keuangan melemah 2.42%


Bursa saham Indonesia pada jeda siang kembali jatuh dan semakin menjauhi level 6.000. Tercatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 139,8 poin atau 2,3% ke level 5.872,36


Menutup sesi I perdagangan Kamis (3/5/2018), ada 51 saham menguat, 321 saham melemah, dan 77 saham stagnan. Siang ini, transaksi perdagangan mencapai Rp3,5 triliun dari 4,1 miliar lembar saham diperdagangkan.



Rupiah Loyo, IHSG Nyaris Sentuh 5.900 | PT Rifan Financindo Berjangka


Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 177.765 kali dengan volume perdagangan 3,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 255,08 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisiRp 13.961.


10 sektor saham masih tertekan. Sektor saham tambang melemah 2,94 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksitergelincir 2,31 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 2,01 persen.


Saham-saham tertekan antara lain saham HELI turun 15,34 persen ke posisi Rp 160 per saham, saham ADRO merosot 9,58 persen ke posisi Rp 1.605 per saham,dan saham BUMI tergelincir 5,76 persen ke posisi Rp 262.


Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, nilai tukar rupiah kembali dekati posisi 14.000 per dolar AS menekan IHSG. Tekanan rupiah membuat pelaku pasar menjadi tidak percaya diri. Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah di posisi 13.965 per dolar AS pada Kamis 3 Mei 2018. Rilis data inflasi April tercatat 0,1 persen dan lebih rendah dari bulan sebelumnya pun belum mampu mengangkat IHSG.


Awan mendung tampaknya masih belum beranjak dari pasar saham Indonesia. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan mengikuti bursa saham global yang melemah. Hal itu seiring nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih loyo.


Mengutip data RTI, pada sesi pertama perdagangan saham, Kamis (3/5/2018), IHSG melemah 1,75 persen atau 105,72 poin ke posisi 5.906.Indeks saham LQ45 tergelincir 2,11 persen ke posisi 943,64. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.


Sebanyak 306 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, hanya 67 saham menguat dan 63 saham diam di tempat. Pada sesi pertama,IHSG berada di level tertinggi 5.996,48 dan terendah 5.901,63.








bottom of page