IHSG Cenderung Memerah Terbatas
IHSG akan bergerak cenderung melemah | PT Rifan Financindo Berjangka
Mayoritas indeks saham di Asia menguat. Indeks Nikkei (+0.86%), TOPIX (+1.08%), HangSeng (+1.26%) dan CSI (+2.05%) ditutup menguat optimis rata-rata diatas 1%. Tindakan pengetatan pemerintah China yang dispekulasi oleh investor menjadi faktor utama penguatan ekuitas di China.
"Nilai tukar rupiah melemah mendekati level 14rb diawal sesi perdagangan membuat BI melakukan intervensi hampir 100 poin pada hari ini hingga ditutup pada level 13889. Investor asing tercatat net sell 659.46 Miliar rupiah dengan saham BBRI, UNVR dan ASII menjadi top net sell value investor asing," katanya.
Sementara lanjut dia, Bursa Eropa dibuka sedikit berubah dengan melanjutkan pergerakan yang positif. Indeks Eurostoxx (+0.07%), FTSE (+0.30%), DAX (+0.36%) dan CAC (-0.06%) dibuka terkonsolidasi pada momentum penguatan. Investor sedang memperhatikan tanda bahwa para pejabat BOE sedang mempersiapkan perubahan dalam rencana stimulus untuk pertemuan Juni mereka. Sentimen selanjutnya masih akan ramai dengan laporan kinerja keuangan kuartal pertama ditahun ini yang akan menyita banyak perhatian investor.
"Secara pergerakan teknikal IHSG bergerak melanjutkan pelemahan pasca break out MA5 dan MA20 hingga menguji support +2 standart deviasi regresi. Indikator Stochastic bergerak tertekan dengan bearish momentum dari Indikator RSI membuat peluang menguji support 6200 kian membesar," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu (26/4/2018).
Kemarin, IHSG (-1.24%) turun cukup signifikan -78.51 poin dilevel 6229.63 dimana sektor konsumer (-2.37%) menjadi dalang pelemahan dengan saham UNVR (-5.51%), KLBF (-3.93%) dan GGRM (-2.13%) turun cukup signifikan akibat beberapa outlook saham sektor konsumer pada kuartal pertama dibawah ekspektasi.
Pada perdagangan Rabu (26/4/2018) diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah terbatas menguji support pada perdagangan selanjutnya dengan rentan pergerakan 6200-6258. Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya LSIP, TLKM, BBKP, KDSI, UNVR, VIVA, ACES.
IHSG jatuh lagi, ini daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (24 April 2018) | PT Rifan Financindo Berjangka
Adapun saham yang tetap naik harganya di tengah merah bursa kemarin hanya Indika Energy Tbk (INDY) dan Waskita Karya Tbk (WSKT). Sedangkan dua saham yang tidak mengalami perubahan harga adalah BPD Jabar & Banten Tbk (BJBR) dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL),
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Suramnya bursa tercermin juga dari kinerja harga saham-saham dalam daftar ini. Ada enam saham yang mengalami penurunan harga. Mereka adalah Bumi Resources Tbk (BUMI), Bukit Asam Tbk (PTBA), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Bank BNI Tbk (BBNI), Adaro Energi Tbk (ADRO), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Merah bursa kali ini tidak mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil dari daftar sebelumnya (23 April 2018). Hanya urutan mereka yang sedikit berubah. Bumi Resources Tbk (BUMI), Indika Energy Tbk (INDY), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,40kali, 4,21 kali, dan 5,49 kali. Disusul kemudian oleh PTBA, BSDE, SRIL, BBNI, ADRO, BJBR, WSBP.
Melanjutkan penurunan, begitu kisah Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (23 April 2018). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) minus 78,51 poin menuju angka indeks 6.229,64 (-1,24%).
Tentu saja LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga tampil suram. Minus 16,58 poin menuju level 1.010,88 (-1,61%).
Indeks Berpotensi Rebound | PT Rifan Financindo Berjangka
Menurutnya, saat in IHSG masih terlihat sedang berusaha untuk dapat menggapai resistance level tujuan, yang ditunjang oleh masih kuatnya fundamental perekonomian, sedangkan pengaruh pergerakan global terlihat sudah agak mulai berkurang meskipun fluktuasi pergerakan market global masih terlihat cukup atraktif.
Demikian juga dengan nilai tukar rupiah masih berada dalam tekanan, sedangkan rilis kinerja emiten Q1 akan turut mewarnai pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang,
"Hari ini IHSG berpotensi melaju naik," demikian menurut risetnya.
Sementara itu, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.197,887 hingga 6.166,140.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.289,042 hingga 6.348,451.
Sementara itu,
Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG berpeluang rebound dengan didongkrak kinerja emiten dengan pergerakan di level 6.171 - 6.389.
Pergerakan IHSG diprediksi Potensi rebound dan menguat dalam sesi perdagangan hari ini, setelah melemah dua sesi dagang berturut-turut.
Binaarth Sekuritas mengestimasi bahwa peluang terjadinya technical rebound pada gerak IHSG terbuka lebar.
Hal itu, menurut analis Muhammad Nafan Aji Gusta berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, RSI sudah menunjukkan oversold.