top of page

Jasa Marga Terima Kucuran Kredit Rp7,7 T Bangun Tol Semarang

PT Jasamarga Semarang Batang menerima kucuran kredit sindikasi senilai Rp7,7 triliun | PT Rifan Financindo Berjangka



Secara keseluruhan, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan tol senilai Rp14,2 triliun di 14 ruas tol sepanjang 592 km yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp7,6 triliun hingga Desember 2017.


"Sekitar 75 persen kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol itu direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN, bank swasta, maupun lembaga keuangan non bank," imbuhnya.


Hingga saat ini, pembebasan lahan proyek tol Semarang Batang sudah 98,17 persen dengan tahap konstruksi sudah 75,4 persen.


Menurut Yusak, penyaluran kredit ini sebagai implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.


"Kami berkomitmen kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut," tutur Yusak.



Untuk itu, ia menerangkan perseroan memiliki produk-produk pembiayaan lainnya yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian.


Dari total investasi Rp11,05 triliun. Sebanyak 70 persen atau sekitar Rp7,7 triliun didanai dari sindikasi kredit bank," katanya.


Adapun, sindikasi kredit terdiri dari tujuh bank yang dipimpin oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Yusak LS Silalahi merinci porsi Bank Mandiri sebesar Rp2,5 triliun atau 32,34 persen dari total pinjaman sindikasi. Tenor kredit tersebut mencapai 15 tahun.

PT Jasa Marga Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Semarang Batang menerima kucuran kredit sindikasi senilai Rp7,7 triliun untuk proyek pembangunan ruas jalan tol Semarang - Batang. Jalan tol sepanjang 75 kilometer (Km) tersebut ditargetkan rampung pada September 2018.


"Kami berterimakasih atas dukungan ini agar jalan tol Semarang - Batang dapat diselesaikan sesuai kontrak, yaitu September 2018," terang Direktur Utama Jasamarga Semarang Batang Arie Irianto, mengutip Antara, Selasa (17/4).


Ruas tol yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa dan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut diharapkan sudah bisa beroperasi pada lebaran tahun ini.



Tujuh Rest Area Disiapkan Saat Arus Mudik | PT Rifan Financindo Berjangka



Untuk Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), progres konstruksi 75,7%. Sedangkan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km), progres konstruksi sudah mencapai 88,6%,'' katanya.


Sementara itu, untuk ruas Pemalang-Batang, juga akan disiapkan rest area di beberapa titik. Perwakilan PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR) Nurudin Zakaria mengatakan, untuk Pemalang-Batang ada empat rest area yang disiapkan. Ini untuk mempermudah masyarakat yang ingin beristirahat di jalan tol dalam arus mudik dan balik Lebaran.


'' Totalnya ada empat. Untuk jalur dari Semarang ada dua, dan dari Jakarta juga ada dua,'' ujarnya.


Saat ini pembangunan rest area masih progres untuk persiapan fungsional,'' katanya.


Terkait pembangunan konstruksi fisik tol, saat ini sedang terus dikerjakan.


Proyek jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 Km diproyesikan untuk beroperasi penuh pada awal tahun 2019. Untuk masing-masing seksi, progres proyek jalan tol hingga 8 April 2018 sebagai berikut. Seksi 1 Batang-Tulis (3,20 Km), progres konstruksi mencapai 89,1%. Seksi 2 Tulis-Weleri (36,35 Km), progres konstruksi 69,1%. Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), progres konstruksi 78,7%.


Untuk fungsional Lebaran nanti ada tiga. Terdiri dari rest area di Desa Plelen, Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang dan dua rest area di Desa Ngawensari serta Desa Rowobranten Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal,'' ujarnya, kemarin.


Dia mengatakan, rest area ini nanti akan difungsikan guna melayani warga yang sedang dalam perjalanan arus mudik maupun balik. Di dalamnya ada berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, tenance atau area lapak, kantor, pos pengamanan sampai SPBU reversible.


Untuk mendukung kesuksesan arus mudik dan balik Lebaran, pemerintah saat ini sedang terus menyiapkan jalur tol agar bisa dilalui pemudik. Selain itu juga menyiapkan fasilitas pendukung seperti rest area di beberapa titik.


Untuk ruas Batang-Semarang ada tiga rest area yang disiapkan. Sedangkan ruas Pemalang-Batang terdapat empat rest area.


Humas PT Jasamarga Semarang-Batang Andy Susilo mengatakan, di ruas tol Batang-Semarang, sedang dipersiapkan beberapa rest area guna nantinya melayani masyarakat.

Tol Semarang-Batang,Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp 2,5 Triliun | PT Rifan Financindo Berjangka

”Hampir 75 persen dari proyek itu dilakukan dengan skema indikasi dengan bank BUMN, swasta, maupun lembaga keuangan non bank,” ucapnya. Menurut Yusak, hal itu merupakan salahs atu strategi untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan.”


Direktur Utama Jasa Marga Semarang-Batang Arie Irianto menuturkan total proyek tersebut menelah dana hingga Rp 11,04 triliun. Dari total dana itu, pendanaan sebesar 30 persen berasal dari kas internal dan 70 persen sisanya dari pinjaman. “Sebesar 70 persen dari perbankan, dengan bunga pinjaman 9,08 persen,” ujarnya.


Selain Bank Mandiri, kreditur dalam proyek itu terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk senilai Rp 2 triliun, PT Bank CIMB Niaga Tbk Rp 1,1 triliun, PT Sarana Multi Infrastruktur Rp 850 miliar, PT KEB Hana Bank Rp 550 miliar, PT Panin Bank Rp 450 miliar, dan PT Bank Jateng Rp 331 miliar. Proyek ini direncanakan selesai pada September 2018 dengan total panjang ruas tol 75 km.


Secara keseluruhan , Bank Mandiri tercatat telah membiayai pembangunan tol senilai Rp 14,2 triliun untuk 14 ruas tol sepanjang 592 km yang tengah dibangun. Adapun realisasi penyalurannya hingga Desember 2017 mencapai Rp 7,6 triliun.


Yusak menuturkan penyaluran kredit ini merupakan wujud dari sinergi antar BUMN untuk mempercepat penyediaan infrastruktur pemerintah. Tak hanya proyek jalan tol, Bank Mandiri juga telah masuk dalam proyek infrastruktur lain, seperti pembangunan bandara dan pelabuhan. “Kami punya produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk untuk pembebasan lahan, pembangunan konstruksi, dan tahap pengoperasian,” katanya.


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengucurkan kredit senilai Rp 2,5 triliun untuk pembangunan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km. Pinjaman tersebut merupakan sindikasi bersama dengan enam lembaga keuangan lainnya senilai total Rp 7,731 triliun yang bertenor 15 tahun.


“Porsi kami 32,34 persen dari total pinjaman, dan kami sekaligus ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner, serta sebagai agen Escrow dan Jaminan,” ujar Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Yusak L.S. Silalahi, di Jakarta, Selasa, 17 April 2018.






bottom of page