Ini Penyebab Transaksi Pakai Kartu Kredit Melambat di Februari
Transaksi non tunai menggunakan kartu kredit tercatat mengalami penurunan baik | PT Rifan Financindo Berjangka
"Transaksi kartu kredit memang ada faktor musiman, selain itu Februari kan 28 hari tahun ini itu juga jadi penyebab turunnya transaksi," ujar dia.
Tahun ini BCA memperkirakan pertumbuhan kartu kredit akan positif jumlah nasabah diprediksi tumbuh 8%-10% dan penjualan 10-15%.
"Untuk mencapai target kita berusaha untuk mengetahui kebutuhan nasabah dan kami menyediakan produk yang tepat," imbuh dia.
Pada akhir 2017 lalu jumlah kartu kredit beredar tercatat 17,24 juta lebih rendah dibandingkan periode 2016 sebesar 17,06 juta.
"Kami juga sedang mempelajari penyebab menurunnya jumlah transaksi tersebut," imbuh dia.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem menjelaskan melambatnya pertumbuhan transaksi kartu kredit baik nominal maupun volume terjadi karena faktor musiman. Awal tahun, apalagi Februari merupakan low season liburan sehingga turut mempengaruhi transaksi menggunakan kartu.
"Perkiraan kami sementara ini memang karena Februari harinya lebih sedikit dan juga karena adanya faktor seasonal," kata Steve saat dihubungi detikFinance, Jumat (13/4/2018).
Dia menambahkan, saat ini asosiasi dan perbankan sedang mendalami penyebab turunnya jumlah transaksi tersebut. Padahal jumlah kartu kredit yang beredar mengalami peningkatan.
Berdasarkan data alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) jumlah kartu kredit beredar pada Februari 2018 tercatat 17,43 juta naik dibandingkan periode Januari 2018 sebanyak 17,4 juta.
Transaksi non tunai menggunakan kartu kredit tercatat mengalami penurunan baik dari sisi nominal dan volume transaksi. Dari data alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) BI volume transaksi kartu kredit pada Februari 2018 tercatat 25,11 juta kali lebih rendah dibanding volume transaksi Januari 2018 28,97 juta kali. Sejak awal tahun hingga Februari 2018 54,08 juta transaksi.
Menanggapi hal tersebut General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta menjelaskan penurunan transaksi memang terjadi pada Februari. Menurut dia hal itu karena bulan Februari memiliki jumlah hari yang lebih sedikit dibanding bulan lainnya.
Citi dan Garuda Targetkan 140 Ribu Kartu Kredit GICC | PT Rifan Financindo Berjangka
Selama 12 tahun tersebut, Kartu Kredit GICC yang diterbitkan sudah sebanyak 70 ribu kartu. Tahun ini ditagetkan tumbuh dua kali lipat. “Jadi 13% dari total spending kartu kredit Citi itu menggunakan GICC. Bayangkan, kalau dengan target dua kali itu dari 13% bisa jadi 25% dan seterusnya bisa menjadi mayoritas portofolio kartu kredit Citi,” jelas Batara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (12/4).
Dia menungkapkan, hingga saat ini jumlah kartu kredit Citi Indonesia sekitar 1 juta kartu dengan jumlah nasabah sekitar 700 ribu. Untuk GICC jumlahnya sudah 13% dari total portofolio kartu kredit. Batara menambahkan, untuk transaksi menggunakan kartu kredit GICC tercatat sekitar Rp 15 juta per nasabah setiap bulan. Menurut dia, angka tersebut cukup besar untuk segmen traveling dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Citi Indonesia bersama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan kembali kartu kredit segmen travel Garuda Indonesia Citi Card (GICC). Tahun ini, target penerbitan kartu kredit tersebut mencapai 140 ribu kartu.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, GICC pertama kali hadir tahun 2006 sebagai kartu kredit co-branding pertama dalam kategori travel di Indonesia. Setelah lebih dari 12 tahun sejak pertama kali diluncurkan, kini GICC semakin atraktif dengan memberikan manfaat dan keuntungan tambahan untuk lebih meningkatkan kualitas pengalaman perjalanan bagi para konsumen pemegang kartu kredit GICC.
Transaksi Pakai Kartu Kredit Melambat di Februari | PT Rifan Financindo Berjangka
Sedangkan nilai transaksi kartu kredit pada Februari 2018 tercatat Rp 21,66 triliun lebih rendah dibanding periode Januari 2018 Rp 26,15 triliun. Jika ditotal nilai transaksi hingga Februari 2018 Rp 47,81 triliun.
Untuk kategori nilai transaksi tarik tunai pada Februari tercatat Rp 687,6 miliar lebih rendah dibandingkan Januari 2018 Rp 799,01 miliar. Untuk volume transaksi tarik tunai tercatat 627.61 kali pada Februari dan 722.61 kali.
Untuk nilai transaksi belanja tercatat Rp 20,97 triliun lebih rendah dibanding periode Januari 2018 Rp 28,97 triliun. Untuk volume transaksi tercatat 24,48 juta kali pada Februari 2018 dan 25,35 juta kali pada Januari 2018.
Transaksi menggunakan kartu kredit pada Februari 2018 mulai dari volume hingga nilai transaksi mengalami perlambatan.
Berdasarkan data alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) jumlah kartu kredit beredar pada Februari 2018 tercatat 17,43 juta naik dibandingkan periode Januari 2018 sebanyak 17,4 juta.
Pada akhir 2017 lalu jumlah kartu kredit beredar tercatat 17,24 juta lebih rendah dibandingkan periode 2016 sebesar 17,06 juta.
Untuk volume transaksi kartu kredit pada Februari 2018 tercatat 25,11 juta kali lebih rendah dibanding volume transaksi Januari 2018 28,97 juta kali. Sejak awal tahun hingga Februari 2018 54,08 juta transaksi.