top of page

Tutup Buka Bandara di Samarinda

Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto akan beroperasi pada 24 Mei 2018 | PT Rifan Financindo Berjangka

Saat ini, Bandara APT Pranoto Samarinda terus dibenahi. Mulai dari area jalan masuk menuju Bandara APT Pranoto. Ada tulisan besar Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto tampak jelas di sisi kiri Terminal Bandar Udara.


Adapun penerbangan yang nantinya beroperasi awal di Bandara APT Pranoto adalah penerbangan yang kali ini exixting di Bandara Temindung, yaitu penerbangan pesawat kecil, semisal maskapai Susi Air, Kali-press Air, sampai yang lain. Maskapai-maskapai ini, melayani penerbangan antardaerah kabupaten/kota di Kaltim.


Bandara APT Pranoto bisa didarati pesawat besar tipe Boeing 737-900 ER milik maskapai nasional dan internasional. Tetapi tahap awal belum, seperti kata Kepala UPBU Temindung Samarinda Wahyu Siswoyo.

Karenanya, gubernur sangat berharap pihak Angkasa Pura dan Dinas Perhubungan Kaltim bersama Kementerian Perhubungan mempersiapkan bandara sebaik mungkin.


"Informasi kita peroleh Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) siap first flight ke Bandara APT Pranoto," ungkap Gubernur.


Buku yang berisi informasi navigasi diumumkan ke seluruh dunia selama kurun waktu 50 hari atau diperhitungkan hingga 24 Mei.


"Pada tanggal tersebut Bandara APT Pranoto sudah bisa diterbangi atau dioperasionalkan," ungkap Gubernur dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim, 6 April 2018.


Nah, sebagai konsekuensi, Bandara Temindung tutup secara resmi tidak beroperasi sejak 23 Mei. Operasional penerbangan otomatis pindah ke Bandara APT Pranoto.


Bandara Samarinda Baru yang bernama Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto akan beroperasi pada 24 Mei 2018 mendatang. Namun, operasional bandara yang dibangun dengan dana Rp 5 triliun ini membuat Bandara Temindung di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) justru akan ditutup pada 23 Mei 2018.


Maklum, Bandara Temindung ditutup karena lokasi bandara sudah tak layak. Juga, bandara ini berada di tengah permukiman serta kerap diserbu banjir.


Gubenur menerangkan, pada 29 Maret lalu telah keluar aeronautical information publication (AIP). Buku ini merupakan buku publikasi yang berisi informasi navigasi penerbangan.


Tiga Maskapai Tunggu Sertifikat Bandara APT Pranoto Samarinda | PT Rifan Financindo Berjangka


Diketahui, bandara ini ditargetkan mulai beroperasi 24 Mei, bulan depan. Diawal pengoperasian 24 Mei nanti, Bandara APT Pranoto masih hanya melayani rute-rute yang sebelumnya berada di Bandara Temindung. Yakni rute penerbangan di Kaltim dan Kaltara. "Tanggal 23 Mei sore, itu kita closing Bandara Temindung. Dan 24 Mei pagi, semua penerbangan di Temindung sudah pindah ke APT Pranoto," katanya.

Saat ini, UPBU Temindung Samarinda terus berkemas. Setelah memindahkan proses administrasi ke Bandara APT Pranoto, UPBU Temindung Samarinda juga akan memindahkan sarana-prasarana lainnya, ke Bandara APT Pranoto.


Wahyu mengatakan, proses pemindahan sudah dilakukan sejak Maret lalu. Beberapa peralatan perawatan pun akan turut dibawa pindah. "Peralatan landasan pacu, traktor potong rumput, tiga unit pemadam. Kalau untuk peralatan pemadam ini bagian dari proses sertifikasi. Alat x-ray bagasi untuk terminal kargo juga kita pindah. Yang tidak bisa dipindah itu hanya gedungnya," kata Wahyu.


Wahyu optimistis, Bandara APT Pranoto akan bisa melayani penerbangan domestik di Tanah Air, di 2018 ini juga. "Kan kuncinya di SBU. Ini kita kejar agar SBU sudah bisa terbit sebelum tanggal 23 Mei. Artinya, sebelum tanggal 23, tiga maskapai itu sudah bisa mengajukan slot terbang ke kita, dan kita tunggu approval dari Kementerian Perhubungan," kata Wahyu.


Wahyu mengungkapkan, saat ini Bandara APT Pranoto atau yang dulu akrab disebut Bandara Samarinda Baru (BSB), sedang dalam tahap verifikasi oleh Dirjen Perhubungan Udara, Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Dari hasil verifikasi sementara, kata Wahyu, ada beberapa hal teknis dan non teknis yang harus dilengkapi Bandara APT Pranoto, untuk bisa mendapatkan Sertifikat Bandar Udara (SBU).


"Yang teknis itu seperti marka runway. Yang non teknis itu SOP (standar operasional prosedur). Itu yang kita kejar sekarang supaya segera terbit SBU," kata Wahyu. Ia berharap ada sinergi semua pihak, termasuk masyarakat, agar proses sertifikasi Bandara APT Pranoto segera kelar.




Bandara APT Pranoto Siap Gantikan Bandara Temindung Samarinda | PT Rifan Financindo Berjangka

Ia meminta Presiden Joko Widodo mengunjungi masyarakat Suku Dayak Kenya di Pampang usai meresmikan Bandara Samarinda Baru. Sebab masyarakat Dayak Kenya tinggal di kecamatan yang sama dengan bandara. Dengan kehadiran Jokowi, Simson berharap Suku Dayak Kenya bisa lebih dikenal masyarakat sehingga menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri. Kepala UPBU Temindung, Wahyu Siswoyo, menjelaskan Bandara APT. Paranoto untuk tahap awal akan melayani rute penerbangan yang telah ada selama ini di Bandar Udara Temindung.


"Akan kami kembangkan lebih lanjut. Saat ini, sudah ada permintaan dari maskapai Garuda, Lion grup, dan Sriwijaya grup untuk membuka penerbangan ke Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ujarnya. Sebelum Bandara APT Pranoto resmi beroperasi, proving flight dari Bandara Temindung ke Bandara APT Pranoto akan dilakukan pada akhir April 2018.


A"Dulu kami mengandalkan pertambangan namun terbukti sekarang mulai habis. Sekarang kami akan ganti dengan pariwisata. Bandara ini nantinya bisa mengantarkan wisatawan dari luar negeri ke destinasi wisata eksotik seperti Kepulauan Derawan," ujarnya.


Masyarakat Samarinda memang sudah mengharapkan Bandara APT Pranoto segera beroperasi. Keberadaan bandara selain bisa meningkatkan pariwisata juga diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat adat setempat sehingga kesejahteraannya meningkat. "Kalau bisa anak muda Dayak di sekitar bandara juga dipekerjakan. Bisa dididik dulu sehingga sesuai dengan kebutuhan bandara," ujar Pemandu Lamin Adat Dayak Kenya di Pampang, Kaik Simson.


"Sebagai ibukota propinsi yang terus berkembang, Samarinda seharusnya mempunyai bandara yang representatif. Bandara APT Pranoto yang landas pacunya berukuran 2.250 meter x 45 meter ini bisa melayani pesawat sekelas Boeing B737 NG atau Airbus A320. Sehingga bisa melayani penerbangan jarak dekat dan jauh untuk membangun konektivitas penerbangan," katanya. Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Salman Lumoindong, mengatakan Provinsi Kalimantan Timur akan mengembangkan pariwisata untuk mengganti sektor pertambangan sebagai pendapatan asli daerah.



“Hal ini sesuai pesan dari Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mandeg demi kepentingan masyarakat sekitar.


Kami melakukan langkah-langkah finalisasi dan percepatan Pengoperasian bandara ini," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Samarinda, Minggu (8/4/2018). Sejak awal 2018, Ditjen Perhubungan Udara sudah melakukan beberapa kegiatan tambahan untuk memastikan standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelayanan di bandara terpenuhi. Hal itu sesuai dengan annex 14 ICAO dan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil part 139 tentang Aerodromes. Beberapa kegiatan tambahan tersebut seperti pembuatan runway strip, landscape, dan pemagaran kompleks bandara.


Menurut Agus, pengoperasian Bandara APT Pranoto ini sangat mendesak demi konektivitas penerbangan di Samarinda. Alasannya, imbuhnya, Bandara Temindung Samarinda Lama yang ada saat ini sudah tidak dapat dikembangkan.


Panjang landasan yang berukuran 1.040 meter x 23 meter hanya bisa melayani pesawat sekelas ATR 42 dengan restriksi khusus. Landasan tidak bisa diperpanjang karena terletak di tengah permukiman padat kota Samarinda. Selain itu, kompleks Bandara Temindung juga menjadi daerah langganan banjir.


Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto yang berada di Sungai Siring Samarinda siap menggantikan operasional Bandara Temindung di Kalimantan Timur. Finalisasi verifikasi untuk mendapatkan sertifikat bandara udara akan diselesaikan sebelum bandara beroperasi. Hal itu terkait Aeronautical Information Regulation And Control (AIRAC) Aeronautical Informations Publication (AIP) Supplement no 11/ 18 tertanggal 29 Maret 2018 tentang pengoperasian Bandara APT Pranoto yang akan dimulai pukul 00.00 UTC atau pukul 08.00 WITA tanggal 24 Mei 2018. Bandara APT Pranoto mulai dibangun pada 2011 dan selesai terminal pada 2013 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.


Selesai dibangun, bandara ini belum memiliki taxiway, appron (pelataran pesawat), runway, peralatan pemadam kebakaran, dan listrik. Pada awal 2015, bandara ini dibangun kembali dengan merampungkan bangunan sisi udara secara bertahap. Selanjutnya, pada 2016 diikuti dengan penyerahan bandara dari Gubernur Kalimantan Timur kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasionalkan.










bottom of page