Mark Zuckerberg Minta Maaf Lewat Iklan Koran!
Skandal kebocoran data pribadi pengguna Facebook ini kian ramai diperbincangkan | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebelumnya pada hari Kamis (22/3), Zuck menuliskan perkembangan kasus kebocoran data ini di akun Facebooknya. Dimana tulisannya tersebut berisikan tentang update dari Cambridge Analytica (CA) dan juga langkah yang telah ditempuh oleh pihak Facebook untuk mengatasi masalah ini. Sampai detik ini, post tersebut telah mendapat 217,766 likes dan 42,316 komentar dari netizen di seluruh dunia.
Zuck sendiri telah diikuti oleh sebanyak 105,669,337 orang di dunia. Hal ini amat memungkinkan bagi setiap post atau update dari Zuck untuk dilihat oleh sekian banyak orang di dunia, jika dibandingkan melalui koran. Termasuk mengenai permintaan maafnya akan kebocoran data pengguna Facebook ini.
Dalam halaman koran tersebut Mark menuliskan bahwa hal ini tak akan terulang lagi. Ia juga menambahkan bahwa ia dan tim akan membatasi informasi yang ada di dalam akun Facebook, yang dimulai sejak masuk ke laman Facebook itu sendiri. Selain itu, Zuck juga berjanji untuk mengatasi masalah kebocoran ini.
Menurut kabar yang beredar kasus bocornya data pengguna Facebook ini dikait-kaitkan dengan kepentingan kampanye POTUS Donald Trump yang berlangsung beberapa waktu yang lalu.
Dilansir dari Liputan6.com, bos Facebook ini siap dipanggil oleh Kongres (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Amerika Serikat. Dimana ia akan dipanggil untuk memberikan keterangan terkait bocornya data pengguna media sosial yang ia dirikan tersebut.
Sempat bungkam, pria yang akrab disapa Zuck ini muncul dengan kabar yang tak kalah mengejutkan. Zuck mengeluarkan statement permintaan maaf lewat koran! Permintaan maafnya ini diterbitkan dalam bentuk selembar iklan. Tak tanggung-tanggung, permintaan maaf Zuck ini diterbitkan dalam beberapa koran ternama di Amerika Serikat.
Facebook masuki jajaran berita terhangat pekan ini. Skandal kebocoran data pribadi pengguna Facebook ini kian ramai diperbincangkan. Semakin heboh, Mark Zuckerberg minta maaf lewat koran.
Saham Turun Lagi, Facebook Rugi Rp 1000 Triliun Lebih Dalam 10 Hari | PT Rifan Financindo Berjangka
Rupanya itu bukan akhir. Dilansir dari CNNMoney, saham Facebook turun lagi setelah Mark Zuckerberg setuju untuk memberikan testimoninya sebelum US Congress dalam minggu ini. Setelah kabar Mark akan memberikan testimoni, saham Facebook kembali turun.
Terhitung sejak kasus penyalahgunaan data ini terungkap kepada publik pada 16 Maret lalu, total saham Facebook turun hingga 18%, yang sama dengan mereka kehilangan US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1099 triliun. Turunnya saham Facebook ini juga bisa membuat Mark kehilangan kekayaan hingga US$ 14 miliar atau lebih dari Rp 192 triliun.
Salah satu penyebab kenapa saham Facebook turun adalah para investor takut kalau Facebook akan mendapat peraturan lebih ketat dari AS dan negara lainnya gara-gara kasus dengan Cambridge Analytica ini.
Sayangnya Facebook baru saja terkena masalah. Facebook mendapat pemeriksaan dari badan pengawas privasi Amerika Serikat. Badan pengawas menduga Cambridge Analytica (perusahaan pengolah data) mendapat 50 puluh juta data pribadi pengguna Facebook di 2016.
Cambridge Analytica disebut menggunakan data tersebut untuk membantu terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Cambridge Analytica juga dikabarkan menggunakan data pengguna Facebook untuk membantu proses pemilihan umum di Inggris.
Kasus ini berdampak buruk untuk saham Facebook. Dua hari setelah kasus bocornya data pengguna diketahui publik, saham Facebook langsung anjlok hingga 6,8% yang bisa menyebabkan mereka kehilangan US$ 60 miliar atau lebih dari Rp 825 triliun.
Facebook adalah salah satu media sosial paling populer di dunia, termasuk tentu saja Indonesia. Medsos ini diciptakan oleh Mark Zuckerberg di tahun 2004 yang membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia di usia yang masih sangat muda.
CEO Facebook Penuhi Panggilan Bersaksi di Hadapan Kongres AS | PT Rifan Financindo Berjangka
Seorang 'whistleblower' yang pernah bekerja di Cambridge Analytica, Christopher Wylie mengatakan, perusahaan asal Kanada yakni AggregateIQ telah mengembangkan perangkat lunak yang menggunakan algoritma dari data Facebook untuk menargetkan pemilih dari Partai Republik dalam Pemilu AS 2016 lalu.
Akan tetapi hingga berita ini diturunkan, AggregateIQ enggan memberikan tanggapan. Di sisi lain, Cambridge Analytica mengatakan tidak pernah berbagi data profil Facebook dengan AggregateIQ.
Akibat skandal ini kekayaan Zuckerberg turun dari 75 miliar dolar AS menjadi 66 miliar dolar AS. Adapun Zuckerberg telah menjual 1,14 juta lembar saham dengan harga rata-rata 183,81 dolar AS dalam dua pekan.
Di sisi lain, Zuckerburg menolak undangan anggota parlemen Inggris untuk memberikan kesaksian. Facebook berencana menunjuk Chief Technology Officer Mike Schroepfer maupun Chief Product Officer Chris Cox untuk hadir memberikan keterangan kepada parlemen Inggris.
Dilaporkan Reuters, Rabu (28/3), pihak Facebook menyatakan telah menerima undangan untuk bersaksi di hadapan Kongres AS dan mereka juga akan berbicara dengan legislator. Adapun anggota parlemen di AS dan Eropa meminta kepada Facebook untuk menjelaskan perkara kebocoran data tersebut. House Energy and Commerce Committee dan Komite Perdagangan AS secara resmi meminta Zuckerberg berserta CEO Alphabet Inc dan Twitter Inc untuk memberikan kesaksian tentang privasi data pada sidang 10 April 2018 mendatang.
Chief Executive Facebook Inc, Mark Zuckerberg, berencana memberikan kesaksian mengenai permasalahan yang mendera perusahaannya di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul adanya skandal kebocoran data 50 juta pengguna Facebook yang dikumpulkan oleh Cambridge Analytica (CA) untuk kepentingan politik.