top of page

IHSG Berpeluang Menguat, Berikut Rekomendasi 8 Saham Pilihan

(IHSG) hari ini diperkirakan mencoba menguat | PT Rifan Financindo Berjangka



Mayoritas indeks saham di Asia ditutup melemah dengan indeks Nikkei, TOPIX, Hangseng, CSI300 dan KOSPI. Hal ini disebabkan adanya personel baru dalam administrasi Trump memicu kekhawatiran tentang pendekatan sepihak untuk perdagangan guna pertimbangkan tarif pada berbagai impor China.


Sementara itu, bursa saham di Eropa dibuka terkonsolidasi pada zona positif setelah sebelumnya mayoritas melemah. Indeks Eurostoxx, FTSE100, dan DAX dibuka positif. Produsen bahan baku menguat setelah output pabrik dan pertumbuhan investasi di China.


Saham-saham masih dapat dicermati di antaranya BBNI, BBRI, EXCL, SMCB, HMSP, AISA, BRMS, dan KBLI.


Pada perdagangan sebelumnya, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,47 persen atau 30,22 poin di level 6.382. Investor asing pun tercatat kembali net sell Rp583,27 miliar dengan saham ASII, BMRI, BBCA dan TLKM menjadi top net sell value.


Sektor pertambangan turun cukup signifikan di mana saham HRUM dan ITMG tertekan di bawah 5 persen setelah harga Batubara NC kembali tertahan di bawah level 98 dolar Amerika Serikat (AS) per mton.


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan mencoba menguat pada dengan rentang pergerakan 6.346-6.434. Sebab, secara teknikal IHSG kembali menekan menguji level support fractal di level 6.346.


"Indikasi mencoba menguat masih terlihat dari Indikator Stochastic dan RSI yang bergerak cenderung terkonsolidasi reversal pada area dekat oversold," kata Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi dalam risetnya, Kamis (15/3/2018).

IHSG Diperkirakan Bergerak di Kisaran 6.345-6.578 | PT Rifan Financindo Berjangka

Namun pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD masih akan cukup mewarnai pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpeluang naik," pungkasnya.


Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni BBNI, HMSP, TLKM, MYOR, UNVR, ICBP, SMCB, WIKA, dan WTON.


"Kuatnya fundamental perekonomian dari data terlansir turut menopang pola gerak IHSG," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/3/2018).


Selain itu, dia menjelaskan, ditambah dengan beberapa data kinerja emiten yang telah rilis dengan hasil yang cukup baik bisamendorong kembali kenaikan IHSG.


Analis PT Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 6.345-6.578.


William menyampaikan, pergerakan saat ini IHSG masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar dengan support level teruji kuat dapat dipertahankan.



IHSG tahun ini masih bisa sentuh 6.795 | PT Rifan Financindo Berjangka


IHSG juga diyakini masih akan lebih baik dari tahun lalu. Pasalnya, sentimen positif masih datang dari harga komoditas yang terus meningkat. Sentimen positif juga bisa bertambah apabila indeks dollar AS tetap terus terjaga rendah sepanjang tahun ini.


Oleh karena itu, Taye masih menyarankan investor memanfaatkan momentum untuk mengakumulasi saham dalam jangka panjang. "Tetapi untuk jangka pendek, investor bisa merilik saham mid cap dan small cap yang lebih tahan sentimen net sell asing," tuturnya.


Di sisi lain, pelemahan rupiah juga jadi salah satu faktor yang menekan laju IHSG belakangan ini. Sentimen negatif ini bakal menghantui indeks saham pada tahun ini karena langkah Presiden AS Donald Trump yang tidak bisa ditebak akan meningkatkan ketidakpastian di pasar.


Di tengah berbagai sentimen negatif yang menghantui IHSG, Taye masih optimistis indeks saham masih akan terus bergerak positif. "IHSG diperkirakan bisa mencapai level 6.795 pada tahun ini," paparnya.


Head of Research Mirae Asset Sekuritas Taye Shim menilai, aksi jual yang dilakukan investor asing terus terjadi lantaran inflasi Indonesia yang rendah sejak tahun lalu. "Belum lagi, inflasi bulan Februari lalu tidak sesuai dengan konsensus sehingga membuat keadaan semakin buruk," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (14/3).


Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada Rabu (14/3). Indeks ditutup turun 0,47% ke level 6.382, level terendah sepanjang tahun ini. Indeks saham bahkan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,42% sepanjang tahun berjalan.


Penurunan indeks terus berlanjut selama hampir dua bulan terakhir. Investor asing pun terus mencatatkan net sell di bursa saham.


bottom of page