top of page

Jadi Penumpang Xpander di Jok Belakang dan Depan, Apa Bedanya?

Menguji ketangguhan dan kenyamanan Mitsubishi Xpander di Jawa Tengah | PT Rifan Financindo Berjangka


Jok baris kedua juga bisa disetel maju mundur, pengaturan ini akan memberikan ruang bagi penumpang yang berada di baris ketiga.


Untuk mengakses baris ketiga caranya cukup mudah, cukup menarik tuas pada kursi baris kedua, lalu kursi akan melipat, dan Anda tinggal mengangkatnya.


Sayangnya, bagi penguji Liputan6.com yang memiliki tinggi 160 cm, baris ketiga terasa kurang memadai untuk ruang kakinya. Sehingga akan terasa pegal untuk perjalanan jauh. Namun, ruang kepalanya masih terbilang cukup memuaskan.


Sandaran kursi Xpander di baris kedua dirancang dengan pembagian 60:40 dan sandaran kursi baris ketiga dibagi 50:50 yang dapat dilipat dengan mudah untuk mengatur kursi dan barang-barang.


Saat menduduki jok baris kedua, Anda akan merasakan nuansa yang cukup lega karena mobil berkapasitas 7-penumpang ini memiliki kabin yang cukup memadai. Pada bagian tengah, terdapat armrest yang berukuran lebar, sehingga dapat digunakan oleh dua penumpang bersamaan. Jika tidak digunakan, armrest dapat dilipat sehingga bersatu dengan sandaran.


Sejumlah media turut serta dalam Xpander Media Touring 2018 yang bertujuan untuk menguji ketangguhan dan kenyamanan Mitsubishi Xpander di Jawa Tengah.


Liputan6.com berkesempatan untuk merasakan sensasi Xpander pada batch ke-2, di mana perjalanan dimulai dari Solo menuju Yogyakarta.


Pada kesempatan ini, Liputan6.com mencoba untuk menikmati jok baris kedua Xpander varian Exceed. Mengingat mobil ini adalah MPV keluarga, maka kenyamanan penumpang perlu diperhatikan.


Impresi Berkendara Bersama Xpander Semarang-Solo | PT Rifan Financindo Berjangka


Dari sektor suspensi terbilang sangat halus, ketika menghantam jalanan bergelombang redamannya tidak mengganggu kenyamanan kabin. Kami bahkan mengujinya dengan empat orang, baik di posisi pengemudi maupun penumpang. Mobil tetap nyaman ketika melibas jalan rusak. Konon pengalaman meracik suspensi Lancer Evolution X diterapkan pada mobil ini.


Kami juga kembali diberi kesempatan untuk mencoba Xpander dari tipe Sport. Tidak ada perbedaan yang signifikan dengan tipe ultimate. Hanya saja bagian entertainment tidak dilengkapi dengan LCD Rouchscreen.


Selama perjalanan dua hari Semarang-Solo, Xpander dapat melibas segala medan tanpa ada hambatan. Bagi Anda yang sedang mencari kendaraan multiguna untuk perjalanan bersama keluarga, teman atau rekan kerja, mobil ini layak menjadi referensi, dengan sejumlah keunggulan dibanding kompetitor di kelasnya.


Kembali ke handling, kemudinya memang cukup ringan, mungkin sedikit terlalu ringan. Setir masih bisa mengkonversi sudut putar dengan baik pada pergerakan roda. Ini dibuktikan saat melewati jalur pegunungan yang berkelok. Tentunya informasi ini sangat positif bagi pengendara amatir yang kerap kerepotan dengan bobot putar kemudi.


Begitu pula saat kondisi jalan menanjak, mobil ini dengan mudah melibas tanjakkan tanpa harus menginjak pedal terlalu dalam. Tak perlu khawatir ketika macet, Xpander sudah dilengkapi teknologi hill start assist yang membuat mobil berhenti sekitar 15 detik.


Saat tangan kami memegang kemudi, terasa kulit berkualitas yang nyaman dan mewah. Begitu pula ketika tangan kiri menyentuh shifter transmisi otomatis.


Tuas transmisi kami posisikan di D. Ada tombol O/D atau Over Drive yang berfungsi menahan gigi berpindah ke posisi tertinggi secara otomatis. Sengaja kami biarkan di D, soalnya ingin melihat karakter natural mobil ini.


Dibekali mesin berkapasitas 1.500 cc dengan konfigurasi 4-silinder segaris, jumlah katup 16 valve DOHC, sangat responsif di kelasnya. Begitu gas diinjak, hentakan tenaganya sangat halus dan bertenaga. Perpindahan gigi dari putaran bawah sangat lembut.


Untuk membuka pintu, cukup menekan tombol digagang dan kunci dinonaktifkan. Begitupun untuk menyalakan mobil, tak perlu memasukkan anak kunci. Cukup tekan tombol Start sambil menginjak rem, mobil sudah menyala.


Animasi keren dari sosok Xpander yang terpampang di Multi Information Display berbasis TFT full colour memberikan kesan personality yang unik. Gambar grafis Xpander muncul di layar begitu mobil dinyalakan lalu berganti informasi kendaraan saat dijalankan.


Menilik bagian belakang, lampu kombinasi LED secara unik mengarah ke pintu bagasi. Lampu LED belakang berbentuk L terpisah dari lampu rem. Untuk tampilan mobil memang relatif, ada yang suka atau tidak. Namun, secara garis besar kami melihat mobil ini terlihat tangguh dan sporty.


Saat memegang kunci dan masuk ke dalam kabin kesan mobil mewah terasa. Mobil yang telah menggendong teknologi Smart Key ini memberikan kepraktisan kepada pengemudi saat akan melakukan perjalanan.


Unit yang kami coba pertama adalah Xpander Ultimate. Sebagai mobil keluarga, Xpander memiliki desain yang lapang dengan panjang 4.475 mm menggabungkan MPV stylish dan lega. Mobil ini memiliki tampilan SUV (sport utility vehicle) yang tangguh serta dinamis.


Desain depan khas konsep “Dynamic Shield” melanjutkan garis dari Outlander PHEV, Pajero Sport dan Eclipse Cross, sekaligus melindungi penumpang dan pejalan kaki. Posisi lampu LED berada di atas, sejajar dengan kap mesin, tidak hanya untuk alasan tampilan yang baik, namun juga membuat mobil ini lebih terlihat. Lampu utama terletak rendah di level bumper untuk memaksimalkan visual pada kondisi jalan sulit.


Sebagian besar masyarakat, khususnya pecinta otomotif banyak yang telah mengetahui kehadiran Mitsubishi Xpander. Mulai dari peluncuran perdana, informasi spesifikasi, harga hingga penjualan telah banyak tersaji.


Namun kurang apdol rasanya jika tidak merasakan langsung impresi berkendara bersama small MPV (multi purpose vehicle) Mitsubishi tersebut. Kali ini, iNews.id berkesempatan melakukan test drive Xpander dengan rute Semarang - Solo, Jawa Tengah, pada 4 - 6 Maret 2018.



Rifat Sungkar Jelaskan Idle Up Xpander Karena Kinerja AC | PT Rifan Financindo Berjangka

Namun, lanjutnya, Mitsubishi tetap membahas demi kepentingan konsumen, dan MMC (Mitsubishi Motors Corporations) akan memberikan software yang bisa di-develop lebih lanjut untuk konsumen yang merasakannya. Tapi secara fungsi, tidak ada default sama sekali idle up mobil ini. Hanya kalibrasi masalah RPM dan temperatur AC yang diinginkan.


”Pokoknya mobil itu berusaha menyesuaikan temperatur yang kita mau, kompresor nyala lebih lama agar temperatur lebih dingin. Makanya, nggak semua orang menemukan (gejala idle up), karena nggak semua orang mau temperatur AC sangat dingin,” jelas Rifat.


Rifat menyatakan bahwa dirinya sudah mencoba, bahkan memiliki Xpander tak menemukan kasus ini terjadi padanya. Bahkan dirinya mengaku tidak menemukan problem ini sebagai masalah yang besar.



Konsumen ingin kabin sedingin mungkin. Sehingga dalam kondisi apa pun, mobil akan selalu memerintahkan AC selalu dingin. Mungkin ada beberapa kesempatan antara putaran mesin dan kompresor AC itu akan berjalan berbarengan,” ucap Rifat, (4/3/2018).


Keluhan adanya idle up (RPM/ putaran mesin naik sendiri) pada beberapa pengguna yang mengutarakannya di media sosial, mendapat tanggapan dari Rifat Sungkar, Product Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia. Dia mengatakan bahwa idle up 100 persen tak mengganggu secara fungsi.


Rifat mengakui, dapat kabar atau mendengar soal idle up Xpander ini dari media sosial. Namun dirinya menegaskan bahwa idle up itu bekerja untuk mengalibrasi antara bagaimana permintaan pengguna untuk temperatur AC.

bottom of page