top of page

Belum Diproduksi Massal, Bus Ini Banyak Dipesan

Bus listrik besutan mantan Panglima TNI Moledoko memperoleh respons positif dari konsumen | PT Rifan Financindo Berjangka


PT MAB berencana membangun prototipe ketiga berbahan alumnium. Perusahaan asal Malaysia Gemilang International, kabarnya juga tertarik untuk membangun bus berbahan aluminium. Dua prototipe bus yang dibuat semua dibuat dengan bahan plat baja. Prototipe tersebut kini tengah diupayakan agar bisa menempuh jarak 800 kilometer.


Untuk itu, pihaknya kini akan akan memasang fasilitas pengisian baterai di pool Pahala Kencana berupa docking charging dan MAB juga bisa menyediakan mobile charging yang cepat, cukup 1,5 jam saja untuk mennge-charge batterai bus tersebut. Diharapkan pada tahun 2019 bus listriknya bisa mulai beroperasi karena pada 2020, Pahala Kencana akan bertransformasi menjadi operator yang seluruh armadanya menggunakan bus listrik semua.


Sementara it, Bambang T.Tedjokusumo, Direktur Utama PO Pahala Kencana, mengemukakan, pihaknya telah memesan bus ke MAB dengan spek yang berbeda. Rencananya bus tersebut akan dioperasionalisasikan di rute-rute bus Pahala Kencana, khususnya di Jawa. "Kami pesan 150 unit bus listrik, tapi speknya berbeda dengan sekarang, untuk kami busnya ada 34 tempat duduk dengan kursi yang agak renggang, kami ingin angkut lebih banyak, kalau bisa double axle, bisa 15 meter, ban belakangnya dua," ujar Direktur Utama PO Pahala Kencana Bambang T. Tedjokusumo kepada wartawan.


Gunadhi Sindhuwinata, Presiden IATO (Ikatan Ahli Teknik Otomotif/Society of Automotif Engineers Indonesia) mengatakan, uji coba prototipe bus listrik milik MAB yang dibuat pada 2017 ini cukup bagus. Uji coba telah menempuh hampir 3.000 kilometer. Jarak tempuh batterai sampai sekitar 300 km dan pengisian batterainya cukup tiga jam sampai penuh."Selama uji coba belum ada kendala sama sekali," katanya kepada SWA Online.


Dalam satu kali pengisian baterainya dapat menempuh jarak 250 km. Sedangkan mengisi dayanya dari posisi kosong sampai penuh membutuhkan waktu tiga jam. Pada uji coba internal, bus ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 70 km per jam.


Bus ini diklaim memiliki tenga sebesar 200 kW atau setara 268,2 Hp dengan torsi maksimal 2.400 Nm. Torsi mesin yang dihasilkan lebih besar dari bus-bus konvensional yang beredar di Indonesia. Contoh Mercedes-Benz OH1526 mesin kapasitas 6.400cc hanya mampu menyemburkan torsi 950 Nm. MAB membekalinya dengan baterai LifePo 576 V 450 Ah. Baterai itu berkapasitas 259,2 kwh dengan berat 2.290 kg.


Bus Listrik MAB memiliki panjang mencapai 12 meter. Lebar bus ini 2.500 mm dan tinggi 3.720 mm. Sementara jarak sumbu rodanya 5.950 mm, dengan ground clearence 250 mm. Bus ini disokong pendingin udara TSD-LE Sanden dengan spesifikasi 400-800 VDC. Bus ini menggunakan motor listrik HYYQ 800-1200 dengan tipe permanent magnetic synchronous motor atau PMSM. "Untuk bodi dan sasis dibuat di dalam negeri sedangkan komponen kelistrikan seperti batterai, motor baterai dan motor control unit dan kami menggandeng China Trustfull Group Ltd dari Shanghai," ujarnya.


Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, yang menjadi pimpinan PT MAB, mengatakan, bus ini sudah memiliki standar bus-bus di Eropa. Bus berlantai rendah (lower deck) rencananya akan dibuat di pabrik MAB di Subang. Saat pembuatan prototipe dibuat di New Armada, Magelang. Dan tahap awal bus listrik ini sebagai angkutan penumpang di bandara udara karena mobilitas tidak terlalu tinggi. Ini sekaligus membentuk maket bus listrik di Indonesia. Namun, tak menampik kemungkinan bila infrastrukturnya mendukung bus tersebut bisa dioperasikan sebagai angkutan yang lain.


MOU penggunaan bus listrik untuk operasional sehari-hari tersebut sudah ditandatangani di Jakarta (3/3/2018). PT Pahala Kencana, operator bus dari Kudus, Jateng ini memesan 150 unit. Begitu juga Sabar Subur yang juga memesan 50 unit. Begitu juga Steady Safe.


Bus listrik besutan mantan Panglima TNI Moledoko memperoleh respons positif dari konsumen. Meski baru prototipe dan belum diproduksi secara massal, namun beberapa perusahaan otobus seperti PO Pahala Kencana, Sabar Subur, PT Steady Safe Tbk sudah memesannya, termasuk juga PT Angkasa Pura II (Persero) yang kabarnya bakal menggunakan bus tersebut sebagai bus commuter di Bandara Soekarno Hatta.




200 Bus Listrik Anak Bangsa Mulai Dipesan Industri | PT Rifan Financindo Berjangka

“Karena bus listrik tidak menggunakan oli, sehingga efisiensi tinggi. Kita harapkan dengan ini kota akan semakin clean, bersih,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua HKTI ini.


Saat ini, ujar Moeldoko, PT MAB masih akan fokus pada pengembangan bus listrik. Namun ke depannya, Ia tidak menutup kemungkinan juga akan menghadirkan mobil lainnya. Termasuk mobil listrik murah yang diperuntukkan bagi petani. “Nantinya bus listrik ini kita targetkan dapat digunakan di perhelatan IMF World Bank dan juga Asian Games sebagian menggunakan bus listrik,” ujarnya.


“Saya siapkan 5 persen saham untuk siapapun yang ikut berpartisipasi, bergabung bersama kami. Apapun itu, baik untuk desain, pengembangan teknologi dan lainnya. Saya yakin kalian punya semangat yang sama untuk membangun bagi bangsa Indonesia,” ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta.


Jika dibandingkan dengan bus konvensional pada umumnya, Bus Listrik diyakini memiliki efisiensi yang tinggi. Jika bus dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bisa mencapai Rp2.000 untuk per kilometer, maka bus listrik hanya Rp800 per kilometer. Efek emisi juga berbanding jauh. Bahkan bus listrik nol emisi. Dan yang ketiga, bus listrik juga zero maintenance.


Ia mengatakan sangat bersungguh-sungguh untuk menghadirkan mobil anak bangsa yang dapat menjadi milik bersama. Untuk itu Moeldoko mengajak berbagai pihak, serta menantang anak muda Indonesia untuk ikut berkontribusi dan berpartisipasi dalam menghadirkan inovasi dalam pengembangan mobl anak bangsa.


“Saya kira hari ini adalah hari yang sangat berbahagia. Sebuah impian kita bersama untuk dapat menghadirkan Mobil Anak Bangsa yang sepenuhnya 100 persen menggunakan listrik. Teknologinya sudah kita kuasai, karena kita sudah melakukan transfer of technology dan transfer of knowledge yang dilakukan beberapa waktu lalu. Sehingga anak-anak kita ini sudah bisa kawal secara mandiri untuk menjalankan Mobil Anak Bangsa,” ujar Moeldoko yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).


Selain Steady Safe, pemesanan unit juga dilakukan oleh PT. Pahala Kencana yang memesan 150 unit Bus Listrik MAB serta PO. Sabar Subur yang memesan 50 unit Bus Listrik MAB. Terkait perjanjian kerja sama dan pemesanan 200 unit Bus Listrik dari berbagai pihak disambut gembira oleh Moeldoko. Hal ini menurutnya menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia bisa mewujudkan sebuah impian bersama.


Adapun Perusahaan Organda yang melakukan penandatanganan pemesanan unit bus listrik yakni PT Steady Safe TBK dan PT. Infinity Mitra Utama. Penandatanganan yang dilakukan oleh PT Steady Safe TBK adalah pemesanan Bus Listrik MAB, sedangkan untuk PT. Infinity Mitra Utama adalah kerja sama penjualan dealership MAB.


Tidak hanya kerja sama terkait penyempurnaan prototype bus listrik Mobil Anak Bangsa dan uji coba, dalam penandatanganan di area main stage Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2018 di JCC Senayan, Jakarta, akhir pekan kemarin. Kesepakatan juga diteken dengan sejumlah perusahaan Organda yang melakukan pemesanan unit Bus Listrik besutan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko tersebut.


Dalam kesempatan ini PT MAB diwakili oleh Direktur Teknis MAB Banbang Tri Suanji, Komisaris PT Mobil Anak Bangsa Stephen K. Sulistyo dan disaksikan oleh Founder PT Mobil Anak Bangsa Jendral TNI (Purn) Moeldoko.


PT Mobil Anak Bangsa (MAB) siap menjadikan bus listrik buatannya sebagai transportasi massal di Indonesia, menyusul ditandatanganinya MoU dengan beberapa pihak. Nota kesepahaman tersebut di antaranya dengan China Trustfull Group Limited yang bakal bekerja sama termasuk dalam produksi kendaraan dengan energi baru dan terbarukan.


Melihat Spesifikasi Bus Listrik Buatan Anak Bangsa | PT Rifan Financindo Berjangka


Untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna, bagian dalam bus ini dilengkapi beberapa layar infotainment. Sedangkan untuk pendingin udara yang digunakan yaitu TSD-LE Sanden dengan spesifikasi 400-800 VDC. Perakitan bus ini sepenuhnya dikerjakan oleh perusahaan karoseri New Armada.


"Bus ini masih 40 persen komponennya yang dibuat lokal. Sisanya masih impor seperti mesin (motor listrik-RED), baterai dan lainnya. Tapi kami menargetkan bus ini memiliki kandungan lokal 100 persen. Kita juga terus kembangkan teknologi yang akan digunakan nantinya seperti apa," papar penggagas PT MAB, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, saat kami temui di GIICOMVEC 2018 lalu (1/3).


Moeldoko mencontohkan, untuk melakukan isi daya baterai awalnya memakan waktu hingga 8 jam, namun untuk prototipe terbaru bisa cuma 3 jam saja.


Bus MAB memiliki dimensi panjang 12.000 mm, lebar 2.500 mm dan tinggi 3.720 mm. Jarak sumbu roda mencapai 5.950 mm serta ground clearence 250 mm. Kendaraan ini dapat menampung 60 orang, dengan komposisi penumpang duduk dan berdiri. Diklaim pula ramah bagi difabel, atau mereka yang berkebutuhan khusus. Karena MAB merancangnya dengan pintu rendah dan adanya jembatan untuk memudahkan pengguna kursi roda masuk ke bagian dalam.


Kendaraan yang dipamerkan dengan nomer seri MD255-XBE1 itu, menggunakan motor elektrik HYQ 800-1200 sebagai penggeraknya. Motor ini dapat menghasilkan tenaga hingga 268 Hp dan torsi maksimal 2.400 Nm. Sedangkan sumber tenaganya berasal dari baterai berkapasitas 259,2 kWh yang bobotnya mencapai 2.290 kg.


Pameran bertajuk Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 berakhir. Di gelaran yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu, terbesit satu harapan datangnya era kendaraan niaga bermesin listrik di Tanah Air. Ini digaungkan oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang secara spesial mengkhususkan diri jadi pembuat bus bertenaga listrik.


Dalam pameran itu, MAB memamerkan prototipe bus listrik buatannya. Terdapat dua bus yang mereka pamerkan, satu di bagian dalam Hall A. Satu unit lainnya ada di pelataran Jakarta Convention Center (JCC) tempat berlangsungnya pameran yang dilaksanakan selama 1-4 Maret tersebut. Bus ini rencananya dipasarkan dan digunakan sebagai alat transportasi di perkotaan serta wilayah khusus seperti bandara. Lantas seperti apa spesifikasi yang diusung oleh bus yang diklaim sebagai karya anak bangsa ini?



bottom of page