Pengalaman jadi Modal Perry Maju sebagai Gubernur BI
Perry juga mampu menjaga hubungan baik dengan Kementerian Keuangan | PT Rifan Financindo Berjangka
Saat ini, Perry menjabat Deputi Gubernur Bank Indonesia sejak 15 April 2013. Ia bukan wajah baru di sana. Kariernya dimulai sejak menjadi staf desk penyelamatan kredit, urusan pemeriksaan dan pengawasan kredit pada 1992-1995. Kemudian menjadi staf Gubernur Bank Indonesia.
Perry juga sempat menjabat Kepala Biro Gubernur, Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebangsentralan, serta Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial. Selain itu, ia juga pernah menjadi dosen pascasarjana bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional di Universitas Indonesia serta mengajar di sejumlah universitas.
Jokowi mengatakan, hal-hal itu yang mendasarinya memilih Perry sebagai calon tunggal Gubernur BI. "Dari pengalaman, rekam jejak, prestasi, penguasaan lapangan, beliau deputi paling senior, saya kira sudah mengerti mengenai moneter, inflasi, dan kebijakan di BI," tuturnya.
"Saya kira penguasaan Pak Perry Warjiyo sudah tidak perlu diragukan," ujar Jokowi di Cikarang, Selasa (27/2).
Perry menjadi satu-satunya nama yang diajukan Jokowi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu. Nama itu diajukan setelah melalui sejumlah masukan dan proses pertimbangan.
"Tentu, hubungan baik ini akan bisa diteruskan. Di dalam mengelola ekonomi dan situasi yang makin dinamis, maka hubungan institusi antara OJK, Kemenkeu, dan LPS bisa makin erat. Ini akan terus dijaga," katanya.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo belum mau mengomentari ihwal penunjukkan Perry sebagai Gubernur BI pilihan Jokowi. "Karena belum resmi diumumkan, saya tak mau komentar," jelas dia.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa pilihannya terhadap Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia menggantikan Agus Martowardojo sudah tepat. Perry dinilai cakap memimpin bank sentral Indonesia ini.
Pengalaman yang baik itu, Sri Mulyani melanutkan, dibutuhkan untuk menyikapi kondisi ekonomi global yang gampang berubah-ubah. "Jadi, pengalaman itu menjadi kesempatan (bagi Perry) untuk menyiapkan peranan Gubernur BI yang dibutuhkan," tutur dia, Selasa (27/2).
Ia menilai, Perry juga mampu menjaga hubungan baik dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Bahkan, Perry disebut selalu mengikuti rangkaian rapat KSSK yang digelar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengalaman menjadi modal utama Perry Warjiyo dalam mengemban tugas sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) kelak. Apalagi, saat ini Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI dan sudah berlangsung selama satu periode, serta sempat menjadi direktur eksekutif International Monetary Fund (IMF).
Soal Calon Penggantinya, Apa Kata Gubernur BI? | PT Rifan Financindo Berjangka
Presiden pun menjelaskan alasan dirinya hanya mengajukan nama Perry. Menurut Presiden, Perry merupakan Deputi Gubernur BI yang paling senior dan memahami moneter.
"Dari sisi pengalaman, rekam jejak, semua dilihat, prestasi, penguasaan lapangannya. Beliau paling senior, sudah mengerti mengenai moneter, inflasi, kebijakan-kebijakan di BI," ungkap Presiden.
Saya belum bisa menyampaikan, nanti kalau DPR sudah selesai reses nanti surat dari Presiden dibuka, nanti kita tentu akan menyampaikan, belum bisa disampaikan," sebut Agus.
Secara terpisah, Presiden Jokowi dalam sebuah kesempatan menyampaikan bahwa dirinya telah mengajukan nama Perry ke DPR beberapa waktu lalu. Perry dengan demikian merupakan calon tunggal Gubernur BI.
Belum resmi diumumkan, jadi saya belum mau berkomentar," ujar Agus di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (27/2/2018). Agus menyatakan, pihaknya akan secara resmi memberikan keterangan segera setelah ada pengumuman resmi mengenai penetapan Perry oleh Presiden.
Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun masih dalam masa reses hingga awal Maret 2018 mendatang, sehingga parlemen pun belum memberikan pernyataan resmi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo akan mengakhiri masa jabatannya pada bulan Mei 2018 mendatang. Adapun Presiden Joko Widodo telah menetapkan calon tunggal pengganti Agus, yakni Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo.
Terkait penetapan Perry menjadi calon tunggal penggantinya, Agus mengaku belum mau berkomentar. Sebab, belum ada pengumuman resmi mengenai hal tersebut.
Pernah Jadi Executive Director IMF, Sri Mulyani Tidak Ragukan Perry Warjiyo Pimpin BI | PT Rifan Financindo Berjangka
Dengan rekam jejak Perry tersebut, maka Sri Mulyani yakin dia mampu memimpin bank sentral Indonesia dan mampu menjalin kerja sama dengan pihak terkait.
"Kita harapkan dengan pengalaman dan selama hubungan kami dengan pak Perry pribadi dan BI secara institusi akan terus terjaga," tukasnya.
Dalam menghadapi keadaan ini, maka dilakukan oleh anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di mana Perry Warjiyo sudah ikut dalam menghadapi masalah ini.
"Pak Perry selalu ada di situ (KSSK), karena Beliau sudah jalankan banyak peranan penting, karena dalam kita kelola ekonomi di saat menghadapi sutuasi yang makin dinamis maka hubungan institusi ini harus makin erat dan baik," jelasnya.
Sri Mulyani mengatakan, saat ini Indonesia juga terus menghadapi situasi global yang tak menentu terutama dari volatilistas keuangan sehingga perlu menghadapi situasi ekonomi maupun lingkungan global dan regional yang dinamis.
Menurutnya, tidak hanya di Indonesia, kemampuan Perry di level internasional tidak perlu diragukan lagi. Dengan demikian, kriterian tersebut sudah layak mendapat kesempatan menjadi Gubernur BI.
"Pak Perry adalah sosok dari BI dia di Deputi Gubernur selama satu term dan dia pernah juga jadi executive director di IMF. Artinya sudah ada kesempatan dan pengalaman yang bisa tingkatkan peranan Gubernur BI yang diperlukan," ungkap Sri Mulyani saat ditemui dalam acara High Level Conference di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Presiden Jokowi secara resmi telah mengumumkan nama Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI). Artinya Perry akan menjadi calon tunggal yang diuji kelayakan dan kepatutannya oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui kemampuan Perry yang telah berpengalaman di Bank Indonesia.