IHSG Awal Pekan Dibuka Melemah Tipis saat Bursa Saham Asia Naik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah | PT Rifan Financindo Berjangka
Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,42% sementara Kosdaq melihat kenaikan yang lebih signifikan, naik 1,05% pada awal perdagangan. Di tengah sektor teknologi mixed, saham Samsung Electronics naik 0,21% setelah meluncurkan model Galaxy S9 barunya pada Minggu, saham produsen chip SK Hynix menguat 1,03% dan saham LG Display naik 0,83%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,38% karena indeks tersebut merebut kembali level 6.000. Sektor keuangan naik 0,61% menjadikannya salah satu sektor dengan kinerja terbaik di pagi hari. Kenaikan juga terlihat pada sektor energi, yang naik 0,94% karena saham Woodside Petroleum and Oil Search masing-masing naik 1,43% dan 0,4%.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, bursa saham naik lebih awal pada hari ini, mengikuti kenaikan yang terlihat di Wall Street karena imbal hasil obligasi AS surut dari kenaikan tertinggi empat tahun terakhir di sesi terakhir.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 melonjak 292,69 poin atau 1,34% dengan sektor teknologi, finansial menguat. Di antara indeks kelas berat, SoftBank Group melonjak 1,79% dan Fast Retailing naik 1,34%.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp200 menjadi Rp21.500, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp100 menjadi Rp37.100, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik Rp50 menjadi Rp2.470.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp100 menjadi Rp24.150, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun Rp50 menjadi Rp11.175, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun Rp30 menjadi Rp2.450.
Sementara sektor saham pagi ini terlihat variatif dengan sektor yang menguat tertinggi yaitu industri dasar naik 0,52% dan sektor nyang melemah terdalam yaitu keuangan turun 0,61%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp55 miliar dengan 32 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp13,55 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp45,55 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp32 miliar. Tercatat 24 saham menguat, 7 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah meski tidak terlalu dalam setelah akhir pekan kemarin ditutup menguat tipis. IHSG dibuka melemah 3,18 poin setara 0,05% ke level 6.616,62 di tengah menguatnya bursa saham Asia.
Bursa saham Tanah Air pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat 2,.74 atau setara dengan 0,41% ke level 6,619.80.
Profit Taking Bisa Kembali Membayangi IHSG | PT Rifan Financindo Berjangka
"Kondisi tersebut menunjukkan bahwa fundamental perekonomian domestik masih dalam kategori stabil, sehingga para investor lokal maupun asing akan terus berinvestasi di pasar modal Indonesia," jelas William.
Pada saat ini, lanjut William, IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan pada level 6.502, sehingga posisi resisten terdekat bisa kembali ditembus pada level 6.713.
Mengamati keadaan satu hari ini, William merekomendasikan kepada pelaku pasar untuk mencermati beberapa pergerakan saham seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Kemudian, cermati pula gerak saham, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
"IHSG diperkirakan kembali mencoba menguat tipis. Tetap waspadai masih adanya aksi profit taking yang dapat membuat kenaikan IHSG tertahan," ucapnya.
Meski ada ambil untung, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyatakan indeks masih berpeluang ke zona hijau. "Mengawali pekan terakhir di bulan kedua 2018, IHSG terlihat masih akan terus berusaha untuk bergerak menguat," kata William.
Peluang kenaikan indeks, dia mengaku, didorong oleh sentimen positif terkait stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan indeks dolar AS (USD). Lalu ditambah lagi dengan penantian terhadap rilis data inflasi pada awal bulan yang disinyalir dalam kondisi terkendali.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan tertahan aksi ambil untung (profit taking) lanjutan, setelah sepanjang akhir pekan kemarin melesar ke zona hijau.
"Mulai adanya pergerakan positif pada IHSG diharapkan dapat menjadi awal adanya tren kenaikan," ungkap Analis Senior PT Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada, dalam riset hariannya, Senin, 26 Februari 2018.
Meski begitu, dia mengaku, kenaikan indeks harus kembali diuji ketahanannya, seiring adanya aksi profit taking yang bisa menahan peluang kenaikan.
Rehat Tengah Hari, IHSG Ditutup Turun ke Posisi 6.604 | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebanyak lima dari sembilan indeks sektoral menguat. Indeks sektor industri dasar mengalami kenaikan tertinggi, yaitu 1,07% atau 8,17 poin ke posisi 768. Kemudian diikuti oleh indeks sektor agrikultur dan indeks sektor perdagangan yang masing-masing meningkat 0,79% dan 0,05%.
Saham-saham LQ45 yang mengalami kenaikan harga dan menjadi top gainers adalah TRAM yang harganya melonjak 6,38% atau Rp24 menjadi Rp400 per unit, INCO yang harganya naik 3,28% atau Rp110 menjadi Rp3.460 per unit dan SCMA yang harganya terangkat 2,67% atau Rp70 menjadi Rp2.690 per unit.
Adapun saham-saham LQ45 yang menjadi top losers adalah PTBA yang harganya tergerus 2,94% atau Rp100 menjadi Rp3.300 per unit, MNCN yang harganya susut 2,6% atau Rp40 menjadi Rp1.500 per unit dan MYRX yang harganya turun 1,89% atau Rp3 menjadi Rp156 per unit.
Total nilai transaksi di ketiga segmen pasar BEI mencapai Rp3,89 triliun. Itu terdiri dari nilai transaksi di Pasar Reguler sebesar Rp3,44 triliun, di Pasar Negosiasi senilai Rp448,08 miliar dan di Pasar Tunai bernilai Rp746.000.
Total volume perdagangan mencapai 71,50 juta lot saham, hasil dari 220.177 kali transaksi. Investor asing mencatat penjualan saham bersih sebesar Rp488,10 miliar dengan volume penjualan sebanyak 490.328 lot saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun 0,24% atau 16 poin ke posisi 6.604 pada rehat tengah hari Senin (26/02/2018) dibandingkan posisi pada akhir pekan lalu di level 6.619.
Sepanjang sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 190 saham mengalami kenaikan harga, 168 saham turun, 127 saham stagnan dan 130 saham tidak ditransaksikan sama sekali. IHSG pada sesi pertama pagi ini bergerak pada kisaran 6.591-6.624.