Sungai Cisanggarung Meluap, Puluhan Kereta Api Putar Jalur
Tingginya intensitas hujan di sejumlah kawasan Pantura Cirebon | PT Rifan Financindo Berjangka
Manajer Humas Daops 3 Cirebon Krisbiyantoro mengatakan, titik genangan air berada di km 252+5/7 hingga Km 254+400 antara Stasiun Ketanggungan - Ciledug.
"Pertama kali meluap ke perlintasan diketahui oleh warga dan dikabarkan kepada petugas kami di Stasiun Ciledug," kata Krisbiyantoro, Jumat pagi.
Kris menyebutkan, di lokasi banjir, kondisi perlintasan terkena luapan air hingga sepanjang 1,3 km. Namun, yang dinyatakan tidak bisa dilalui tercatatat mencapai 200 meter.
Tingginya intensitas hujan di sejumlah kawasan Pantura Cirebon menyebabkan Sungai Cisanggarung yang ada di kawasan Timur Cirebon meluap pada Jumat (23/2/2018).
Kondisi tersebut menyebabkan banjir di sejumlah permukiman termasuk jalur kereta api. Daops 3 Cirebon mencatat, sejak banjir menggenangi jalur kereta api, sejumlah perjalanan dipastikan lumpuh.
Banjir yang Terjadi Dalam Seminggu Ini di Kabupaten Cirebon Melanda Sembilan Kecamatan | PT Rifan Financindo Berjangka
Banjir tersebut disebabkan oleh jebolnga tanggul maupun klep yang terpasang pada sungai.
Eman mengatakan, ada beberapa klep di sungai yang tidak ada atau hilang.
"Fungsi klep tersebut adalah untuk mengantisipasi air dari masyarakat yang masuk ke sungai," kata Eman Sulaeman.
Ketinggian air di Kecamatan Pasaleman yaitu 40-100 senti meter.
"Sebelumnya kecamatan tersebut tidak diduga banjir separah itu karena sebelumnya tidak seperti itu," ujar Kasi Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Cirebon, Kamis (22/2/2018).
Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Losari, Waled, Gebang, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Plumbon, Tengah Tani, dan Plered.
Di antara banjir tersebut ada banjir yang hampir 90% merendam perumahannya, yaitu di Kecamatan Pasaleman.
Banjir yang terjadi dalam seminggu di Kabupaten Cirebon ada di sembilan kecamatan.
Banjir tersebut terhitung sejak tanggal 17 - 22 Februari 2018.
Cirebon Diterjang Banjir, Sejumlah Perjalanan Kereta Api Dialihkan | PT Rifan Financindo Berjangka
Adapun kereta api yang dialihkan, lanjutnya, kereta api 58 Purwojaya Gambir-Cilacap, kereta api 186 Progo Pasarsenen-Lempuyangan dan kereta api 43 Bima Malang-Gambir. Sementara, kereta api yang memutar diantaranya kereta api 192 Kutojaya Utara, kereta api 118 Fajar Utama Yk, kereta api 154 Gajahwong, kereta api 10 Dwipangga, kereta api 122 Sawunggalih, kereta api 52 Taksaka, kereta api 121 Sawunggalih, kereta api 117 Fajar Utama Yk, kereta api 51 Taksaka, kereta api 7 Argo Lawu dan kereta api 7F Argo Lawu Fakultatif.
"Kami meminta maaf atas peristiwa yang terjadi di jalur kereta api khususnya Daop 3 Cirebon," ungkapnya.
Kris menyebutkan, sejumlah kereta api yang mengalami keterlambatan diantaranya kereta api 147 Jaka Tingkir terlambat 39 menit, kereta api 53 Taksaka terlambat 26 menit, kereta api 41 Gajayana terlambat 19 menit, kereta api 9 Argo Dwipangga terlambat 8 menit, kereta api 54 Taksaka terlambat 33 menit dan kereta api Argo Lawu terlambat 9 menit.
"Untuk mengantisipasi keterlambatan yang semakin tinggi, jalur kereta api dialihkan memutar lewat jalur Tegal-Slawi hingga Prupuk yang akan menambah waktu tempuh kurang lebih 1 jam dibanding bila lewat jalur normal," terangnya.
Jalur kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon tepatnya di KM 252+5/7 antara stasiun Ketanggungan - Ciledug terendam banjir akibat sungai Cisanggarung meluap. Hal ini, mengakibatkan sejumlah perjalanan kereta api terganggu.
"Ada kereta api yang mengalami keterlambatan, dialihkan dan memutar. Ini terjadi karena jalur kereta api terendam banjir sehingga tidak bisa dilalui," kata Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro, Jumat (23/2/2018).