top of page

Transformasi Digital Sumbang USD22 M untuk GDP Indonesia di 2021

Transformasi digital akan menambahkan sekitar USD22 miliar terhadap produk domestik bruto | PT Rifan Financindo Berjangka

Kecepatan transformasi digital kini meningkat, dan IDC memperkirakan bahwa pada tahun 2021, setidaknya 48% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Asia Pasifik akan berasal dari produk dan layanan digital, dengan pertumbuhan di setiap industri yang didorong oleh penawaran yang tinggi, manajerial, dan relasi. Studi tersebut menunjukkan bahwa para pemimpin melihat manfaat yang lebih besar hingga dua kali lipat dari para kompetitornya, dengan peningkatan produktivitas, minimalisir biaya, dan advokasi pelanggan. Agar tetap kompetitif, organisasi harus menetapkan metrik baru, mengatur struktur organisasi, dan mengarahkan kembali platform teknologi mereka,” kata Daniel-Zoe Jimenez, Research Director Digital Transformation Practice Lead, IDC Asia/Pacific.


Studi ini menunjukkan bahwa para pemimpin mengalami peningkatan manfaat sebesar dua kali lipat dari para kompetitornya, dan peningkatan ini akan lebih terasa pada tahun 2020. Hampir setengah dari pemimpin (48%) memiliki strategi transformasi digital yang konkrit.


Penelitian tersebut menunjukkan bahwa walaupun 79% organisasi di Indonesia sedang berada di tengah proses transformasi digital mereka, hanya 7% di seluruh wilayah Indonesia yang dapat diklasifikasikan sebagai pemimpin. Para pemimpin ini adalah organisasi-organisasi yang memiliki strategi transformasi digital secara penuh atau sudah memiliki kemajuan, dengan setidaknya sepertiga dari pendapatan mereka berasal dari produk dan layanan digital. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini melihat peningkatan manfaat sebesar 20 – 30% di berbagai bidang bisnis yang berasal dari inisiatif mereka.


Para Pemimpin Digital di Asia Pasifik Mendapatkan Keuntungan dari Peluang Perekonomian.


Berdasarkan hasil penelitian terbaru, perusahaan melihat kemajuan yang nyata dan signifikan dari transformasi digital dari kisaran 8% hingga 9% melalui manfaat tersebut. Pemimpin bisnis berharap untuk dapat melihat lebih dari 30% pertumbuhan pada bidang utama tersebut pada tahun 2020, dengan lonjakan besar pada produktivitas, tingkat akuisisi pelanggan, serta pendapatan dari produk dan jasa baru.


Survei yang diadakan dengan melibatkan 1.560 pengambil keputusan di sektor bisnis dari organisasi kelas menengah dan besar di 15 negara di kawasan ini, erfokus dalam hasil yang berpengaruh cepat serta dampak yang meluas yang dihadapi dalam transformasi digital pada bisnis tradisional.


“Indonesia terlihat jelas sudah berada dalam fast track transformasi digital. Dalam empat tahun ke depan, kami berharap dapat melihat sekitar 40% PDB Indonesia berasal dari produk dan layanan digital,” kata Haris Izmee, President Director of Microsoft Indonesia. “Pada saat yang sama, organisasi-organisasi di Asia Pasifik semakin banyak yang menerapkan teknologi baru seperti artificial intelligence sebagai bagian dari bentuk inisiatif transformasi digital mereka, dan itulah yang akan mempercepat pertumbuhan mereka lebih jauh.”


Studi ini memprediksi lonjakan yang cukup besar dalam transformasi digital di seluruh perekonomian Asia Pasifik. Pada tahun 2017, sekitar 4% PDB Indonesia berasal dari produk dan layanan digital yang dibuat secara langsung menggunakan teknologi digital, seperti mobilitas, komputasi awan, Internet of Things (IoT), dan artificial intelligence (AI).


Penelitian berjudul, “Membuka Dampak Ekonomi Transformasi Digital di Asia Pasifik” (Unlocking the Economic Impact of Digital Transformation in Asia Pacific), dikeluarkan oleh Microsoft dalam kemitraan dengan IDC Asia/Pacific.

Pada tahun 2021, transformasi digital akan menambahkan sekitar USD22 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB/GDP) Indonesia, dan meningkatkan tingkat pertumbuhan sebesar 0,4% per tahun, menurut sebuah studi bisnis yang baru dirilis hari ini.

Jangan Cemas, Transformasi Digital Tak Hilangkan Pekerjaan | PT Rifan Financindo Berjangka


Menurut Mevira, tugas perusahaan memberitahukan dan mengedukasi pegawainya soal transformasi digital. Karena orang-orang yang terlibat di dalamnya merupakan komponen penting dari transformasi tersebut.


"Buat training-training. Harus menciptakan job role baru, setidaknya memberi bantuan mereka untuk berubah," katanya.


Ia menegaskan, dengan semakin cepatnya suatu perusahaan bisa beradaptasi maka semakin cepat mereka bisa bertransformasi termasuk transformasi digital.


"Yang harus diedukasi itu bukan digantikan, tapi transformasi di dalamnya. Karena perubahan itu konstan. Dan kebutuhan perusahaan juga," ujarnya ditemui di Jakarta, Selasa 13 Februari 2018.


Para pegawai perusahaan yang bertransformasi digital memang harus diberikan pendidikan lagi soal perubahan teknologi digital. Salah satunya untuk mengetahui bahwa transformasi di tubuh perusahaan bukan menjadikan mereka kehilangan pekerjaan. Selain itu, transformasi digital, bertujuan agar mampu bersaing dari keahlian yang mereka miliki.


Head of Consulting Department IDC Indonesia, Mevira Munindra menyatakan, untuk mencapai angka 40 persen itu memang sangat sulit. Salah satu kendalanya yakni membangun kultur dan kebiasaan baru dan mengganti hal baru. Maka kadang terjadi penolakan saat akan transformasi ke era digital, karyawan merasa takut digantikan oleh teknologi.


Ketakutan akan perubahan di masa depan bisa menghambat perkembangan suatu perusahaan. Termasuk saat perusahaan ingin berubah menyesuaikan dengan era digital. Namun, untuk berubah dalam era tersebut, perusahaan kadang menghadapi penolakan dari internal.


Dalam penelitian yang dilakukan Microsoft dan IDC, Indonesia berada dalam jalur yang benar dalam transformasi digital. Dari studi itu, diperkirakan pada 2021, produk domestik bruto Indonesia bisa mencapai 40 persen dari produk dan layanan digital.


Digital Sumbang 40% Ekonomi Indonesia pada 2021 | PT Rifan Financindo Berjangka


Dari hasil riset pun didapatkan bahwa terdapat tambahan US$22 miliar dari transformasi digital di 2021.

Menurutnya, kontribusi tersebut terhadap PDB merupakan hasil dari inisiatif untuk melakukan digitalisasi. Tranformasi digital, katanya, akan terus diadopsi. Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya ketika transformasi digital baru sebatas bahan diskusi.


"Di masa lalu transformasi digital menjadi bahan diskusi. Saat ini kita akan melihat key area bagaimana transformasi," katanya.


"Dalam 4 tahun ke depan, kami berharap dapat melihat sekitar PDB Indonesia berasal dari produk dan layanan digital," ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Selasa (13/2/2018).


Survei melibatkan 1.560 pengambil keputusan di sektor bisnis dari organisasi kelas menengah dan besar yang tersebar di 15 negara. Para responden mewakili beberapa sektor industei termasuk edukasi, pelayanan finansial, pemerintah, kesehatan, manufaktur, dan ritel.


Microsoft dan IDC memperkirakan porsi digital pada PDB Indonesia naik dari 4% pada 2017 menjadi 40% pada 2021.


Adapun, produk dan pelayanan digital tersebut sebagai hasil penggunaan teknologi seperti mobilitas, komputasi awan, internet of things (IoT) dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Microsoft Indonesia memperkirakan kontribusi produk dan pelayanan digital bakal mencapai 40% produk domestik bruto Indonesia pada 2021.


Presiden Direktur Microsoft Indonesia Hariz Izmee mengatakan Indonesia termasuk cepat mengadopsi teknologi. Berdasarkan studi yang dilakukan Microsoft dan International Data Corporation (IDC) Indonesia, kontribusi pelayanan dan produk digital terhadap pertumbuhan ekonomi terus naik.


bottom of page