Emiten Properti Alokasikan Capex Rp4 Triliun
Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada tahun ini mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 4 triliun rupiah | PT Rifan Financindo Berjangka
Selain itu, pada akhir tahun lalu, BSDE juga telah mengakuisisi Sinarmas MSIG Tower yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Adapun, NLA yang diakuisisi mencapai 68.525 m2 dengan rata-rata harga sewa mencapai 260.000 rupiah per m2 per bulan. Tingkat okupansi di Sinarmas MSlG Tower mencapai 40 persen pada tahun 2017 dan ditargetkan terisi sekitar 80-90 persen pada tahun 2019. “Kami yakin, dengan dukungan pendapatan berulang yang besar, kami dapat menjaga pertumbuhan kinerja di masa mendatang,” katanya.
“Marketing Sales” Hermawan menambahkan, BSDE pada 2018 menargetkan marketing sales sebesar 7,2 triliun rupiah, yang diperoleh dari produk komersial sebesar 3,55 triliun rupiah dan refensial sekitar 3,65 triliun rupiah. “Target ini sama dengan perolehan 2017 sebesar 7,23 triliun rupiah.” Hermawan menjelaskan untuk mencapai target tersebut BSDE meluncurkan sejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen Southgate TB Simatupang, dan Klaska Residance di Surabaya.
Menurutnya, permintaan properti akan kembali bergairah pads 2018. “BSDE akan terus berekspansi pada tahun ini bakk secara organik maupun anorganik untuk mendukung perrumbuhan kinerja yang berkesinambungan,” paparnya. Hermawan yakin permintaan terhadap properti akan kembali bergairah pada tahun ini yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat. “Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016,” katanya.
Terkait pendapatan 2017, Hermawan mengungkapkan terjadi kenaikan sekitar 30 persen dari target yang ditentukan sebesar 7,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih (bottom line) naik 40 persen dari target sebesar 2 triliun rupiah. “Untuk laba 2018 diperkirakan tidak jauh beda dengan 2017,” ujarnya. Untuk meningkatkan pendapatan berulang tahun 2017, BSDE telah melakukan ekspansi anorganik dengan mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower dengan total area yang disewakan atau net Ieasable area (NLA) seluas 17.000 m2 sebagai bagian dari investasi properti.
Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada tahun ini mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 4 triliun rupiah. “Sebanyak 1 triliun rupiah akan digunakan untuk akuisisi lahan sedangkan sisanya, 3 triliun rupiah untuk operasional,” kata Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, di Jakarta, Selasa (12/2). Menurutnya, anggaran capex tersebut berasal dari kas perseroan sendiri. “Dibandingkan tahun lalu, nilai capex 2018 tidak jauh berbeda,” katanya.
Pengembang BSD Incar Penjualan Rp7,2 Triliun di 2018 | PT Rifan Financindo Berjangka
Dalam lahan sekitar 15 hektare itu yang ada di wilayah tersebut, GIPTI akan menjadi "show case" kemajuan inovasi dan juga teknologi terapan terkini, tempat untuk pemberdayaan dan edukasi masyarakat di bidang IPTEK, dan tempat pemasaran bagi produk-produk IKM dan perusahaan rintisan berbasis teknologi.
Pengembangan GIPTI sesuai dengan program pengembangan "National Science & Technology Park" (N-STP) Puspiptek sebagai salah satu implementasi Program Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo yakni mengembangkan STP di Indonesia.
Masing-masing institusi yakni Puspiptek Kemenrisdikti, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Universitas Paramadina, dan Sinar Mas Land mempunyai peran yang saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain dalam pembangunan GIPTI.
Kelengkapan sarana dan prasarana di BSD City akan semakin mempermudah terciptanya sebuah ekosistem inovasi karena terdapat kawasan "Digital Hub" yang dapat menghubungkan antara dunia penelitian, kampus dengan industri berbasis teknologi dan dunia usaha.
Sebelumnya, empat institusi lintas sektor, yaitu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pemkab Tangerang, Universitas Paramadina, dan pengembang Sinar Mas Land, mengembangkan Science & Techno Park (STP) di BSD City.
Keempat institusi itu telah menandatangani kesepakatan bersama untuk pengembangan Galeri Iptek dan Inovasi (GIPTI) di Istana Wapres, Senin (15/1).
Penandatanganan kesepakatan bersama tersebut juga disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Menristekdikti Mohamad Nasir.
Galeri IPTEK dan Inovasi akan berlokasi di Kabupaten Tangerang tepatnya di area BSD City. Sebagian areal GIPTI akan menempati lahan Puspiptek-Kemenrisdikti.
Menurut dia, permintaan terhadap properti akan kembali bergairah pada tahun ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen pada tahun 2017.
Ia mengingatkan bahwa kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016, di mana BSD sukses meraup "marketing sales" Rp7,23 triliun.
Adapun untuk target "marketing sales" pada tahun 2018, BSDE akan meningkatkan kontribusi produk komersial menjadi sebesar Rp3,55 triliun, sedangkan produk residensial diharapkan akan memberikan tambahan "marketing sales" Rp3,65 triliun.
"BSDE akan terus berekspansi pada tahun ini baik secara organic maupun anorganik untuk mendukung pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan," ucap Hermawan.
Pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) menargetkan dapat meraup "marketing sales" atau penjualan pemasaran senilai Rp7,2 triliun pada tahun 2018.
"Untuk mencapai target tersebut, kami akan meluncurkan sejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen SouthGate TB Simatupang dan Klaska Residence di Surabaya sepanjang tahun ini. Untuk mendukung target dan rencana ekspansi tersebut, BSDE menyiapkan belanja modal senilai Rp4 triliun pada tahun ini," kata Direktur BSD Hermawan Wijaya, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Sinarmas Land Akuisisi 13 Lantai Bakrie Tower, Ini Harganya per Meter | PT Rifan Financindo Berjangka
Tingkat okupansi kantor ini mencapai 40% pada tahun 2017 dan ditargetkan terisi sekitar 80%-90% pada tahun 2019. Adapun rata-rata harga sewanya mencapai Rp 260.000/m2 setiap bulan.
BSDE ingin meningkatkan porsi recurring income menjadi 20%-25% dalam lima tahun ke depan. Sementara saat ini porsi pendapatan berulang baru 17%- 20%.
Untuk mencapai target tersebut, BSDE akan fokus menambah portofolio perkantoran dan proyek ritel baik secara organik maupun anorganik.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menyatakan dalam menambah portofolio recurring income, perusahaan ini akan fokus menambah perkantoran dan kawasan retail. BSDE berani mengakuisi perkantoran di tengah kondisi pasar yang masih over supplai karena yakin pasar perkantoran masih tetap tumbuh.
"Jadi mumpung harga masih bagus saat ini, kami akan coba untuk berinvestasi," ujar Hermawan, Selasa (13/2).
Sementara pada akhir tahun 2017, BSDE juga telah mengakuisisi Sinarmas MSIG Tower yang berlokasi di Sudirman, Jakarta dengan NLA 68.525 m2 dengan nilai Rp 954 miliar.
BSDE mengakuisisi area perkantoran tersebut dengan harga Rp 28 juta -Rp 29 juta per meter persegi (m2). Dengan begitu, perusahaan menggelontorkan dana sekitar Rp 476 miliar - Rp 493 miliar.
Adapun tingkat okupansi perkantoran tersebut baru 23% bulan lalu dan diperkirakan akan mencapai 80%-90% tahun 2019. Rata-rata harga sewa di Bakrie Tower adalah Rp 300.000 per m2 per bulan.
- Sinarmas Land terus ekpansi bisnis untuk mendongkrak recurring income atau pendapatan berulang perusahaan tersebut.
Jika selama ini perusahaan fokus ekpansi organik, sejak akhir tahun lalu mulai ekspansi secara an-organik.
Ekspansi an-organik tersebut dilakukan dengan mengakuisisi gedung perkantoran. Pada Januari 2018 lalu, Sinarmas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengakuisisi area perkantoran 13 lantai di Bakrie Tower dengan luas area sewa atau net leasable area (NLA) mencapau 17.000 meter persegi (m2).