top of page

1 Juta Petugas Bakal Kawal Sensus Penduduk 2020

(BPS) akan mengerahkan sekitar satu juta petugas pencacah | PT Rifan Financindo Berjangka



Di SP 2020, akan melibatkan 800 ribu pencacah. Belum lagi supervisor, dan lainnya, jadi kurang lebih satu juta petugas terlibat di luar organik BPS," ujar dia dalam Kick Off SP Tahun 2020 di kantor BPS, Jakarta, Rabu (14/2/2018).


Sensus Penduduk 2020 rencananya digelar pada Juni 2020. Dalam pelaksanaannya, Sairi mengaku, akan menghadapi tantangan yang berkaitan dengan isu privasi yang makin dominan.


"SP 2020 berhadapan dengan isu privasi yang makin dominan, kepercayaan masyarakat, dan waktu luang yang sulit ditemui. Masyarakat semakin individualis, tidak seperti di tahun 1990-an, mereka menyambut antusias kalau ada petugas BPS yang datang untuk sensus," jelas Sairi.


Oleh karena itu, BPS akan menggunakan inovasi dalam metode pengumpulan data di lapangan.


Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengerahkan sekitar satu juta petugas pencacah, supervisor, dan posisi lainnya dalam rangka menyukseskan Sensus Penduduk (SP) tahun 2020. Sensus Penduduk rencananya akan berlangsung pada Juni 2020, dan diawali dengan sensus mini pada Juli 2018.


Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M. Sairi Hasbullah mengungkapkan, Sensus Penduduk yang diselenggarakan Indonesia merupakan nomor empat terbesar di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat (AS).


Persiapan SP2020, BPS Akan Lakukan Sensus Mini di 7 Provinsi Juli 2018 | PT Rifan Financindo Berjangka



Banyak yang harus dipersiapkan, hari ini baru kick off persiapan saja. Setelah ini kita akan rutin mengundang bapak ibu. Direncanakan pada Juli 2018 ini BPS akan mengadakan pilot SP 2020 dengan format sensus mini yang direncanakan ada di tujuh wilayah provinsi," jelasnya.


Adapun 7 provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Maluku Utara.


"Jika sesuai rencana, 2019 akan lakukan gladi bersih, dan 2020 selama satu bulan penuh sensus penduduk akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia," tukas dia.



"Harus akurat sehingga bisa jadi benchmark, dan itu sangat dimungkinkan karena data SP 2020 merupakan data yang komprehensif," jelasnya.


Untuk persiapan SP2020 ini maka BPS melaksanakan Kick Off Meeting. Acara ini juga bertujuan untuk membangun komitmen kerja bersama baik dari pihak BPS maupun stakeholder terkait dalam mensukseskan SP2020. Bahkan BPS akan melakukan pilot untuk sensus ini di beberapa daerah di Indonesia.


"Ini bukan hanya milik BPS, tapi milik Indonesia. 2020 Indonesia bukan satu-satunya yang lakukan sensus, akan banyak negara lain yang akan melakukan sensus," ungkap Kecuk di Gedung BPS, Rabu (14/2/2018).

Menurutnya, BPS berusaha mempersiapkan SP2020 ini dengan sebaiknya dengan berusaha memenuhi tiga prinsip dasar yakni akurat (accurate), tolak ukur (benchmark), cakupan yang luas (comprehensive).


Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan Sensus Penduduk 2020 (SP2020). Sensus ini dilakukan untuk ketujuh kalinya sejak pertama kali digelar pada 1961.


Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, pelaksanaan SP2020 ini sesuai dengan amanat UU Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik. Selain itu juga mengikuti rekomendasi dari PBB yang merekomendasikan negara untuk melakukan sensus penduduk 10 tahun sekali.

BPS mulai persiapkan diri lakukan sensus penduduk 2020 | PT Rifan Financindo Berjangka

Sementara, dia menjelaskan pelaksanaan SP2020 ini sesuai dengan amanah undang undang nomer 16 tahun 1997 tentang 'Statistik'. Di mana kata dia, untuk melaksanakan sesnsus penduduk sekurang-kurangnya sekali dalam sepuluh tahun.


"Indonesia akan melakukan sesnsus penduduk pada tahun 2020 ketujuh kalinya. Yang dimana pertama kalinya itu diadakan pada tahun 1961. Pelaksanaan ini sesuai dengan amanat tentang statistik dan rekomendasi dari PPB," jelasnya.


Dia menambahkan, hasil SP2020 juga akan memberikan informasi yang penting sebagi bahan evaluasi atas capaian indikator-indikator Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.


"Hasil SP2020 menjadi sangat penting menjadi sumber informasi. Menjadi upaya visi besar pembangunan nasional. Informasi penting sebagai bahan evaluasi pencapaian di Indonesia," kata dia.


SP2020 kata dia, nantinya akan menghasilkan data kependudukan yang lebih baik (accurate) dan up to date. Selain itu, lanjutnya, yang terpenting adalah bagi perencanaan pembangunan nasional maupun pengambilan kebijakan.


"Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa kebijakan yang baik harus didukung dengan data yang akurat dan detail," imbuhnya


Badan Pusat Statistik (BPS) mulai menyiapkan diri untuk melakukan sensus penduduk 2020 (SP2020) mendatang. BPS mulai menjalin kerja sama dengan stakeholder lainnya dan akan dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai tahap diseminasi hasil SP2020.


"Keberhasilan pelaksanaan SP2020 sangat tergantung pada kerja sama yang baik dari semua pihak. Karena SP2020 adalah milik Banga Indonesia, bahkan dunia, bukan milik BPS," kata Kepala BPS, Suhariyanto saat Kick Of Meeting Persiapan SP2020, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Rabu, (14/2).





bottom of page