top of page

Astra International Anggarkan Rp2 Triliun Suntik Gojek

Gojek, kembali menerima guyuran investasi baru | PT Rifan Financindo Berjangka

Pendanaan tersebut akan membantu Gojek bersaing dengan rival yang sangat ketat, di saat para pemain dengan cepat memperluas layanan berbasis aplikasi dan pembayaran digital mereka di Asia Tenggara.

Sebelumnya diberitakan guyuran investasi triliunan rupiah itu bisa memperkuat Gojek dalam menjaga persaingan melawan kompetitornya, Grab maupun Uber di Indonesia.


Pada tahun lalu yaitu 17 Agustus 2017, Gojek mendapat suntikan dana investasi Rp1,32 triliun yang berasal dari Platform e-commerce asal China, JD.com.


Rival terbesar Alibaba ini sebelumnya dikabarkan telah menggelontorkan dana melalui induk perusahaannya, Tencent Holdings Ltd, sebesar US$150 juta atau hampir Rp2 triliun ke Gojek pada Juli 2017.


Chief Executive Astra Prijono Sugiarto mengatakan bahwa perusahaannya ingin berinvestasi di Gojek untuk beberapa waktu ke depan. Namun, pihaknya menyatakan sedang mencari waktu yang tepat.


"Kami melihat Gojek itu spesial, perkembangannya cukup signifikan," kata Sugiarto dalam sebuah konferensi pers.


Pengumuman tersebut muncul beberapa minggu setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa investor Singapura Temasek juga termasuk di antara investor di Gojek sebagai bagian dari penggalangan dana senilai US$1,2 miliar.


Penyedia layanan berbagi tumpangan atau ride sharing, Gojek, kembali menerima guyuran investasi baru. Kali ini konglomerat Indonesia Astra International berencana menginvestasikan US$150 juta atau Rp2,04 triliun ke Gojek.


Dikutip dari Reuters, Senin 12 Februari 2018, Astra Internasional nantinya akan bergabung dengan investor lain, seperti Alphabet Inc's Google, BUMN Singapura, Temasek Holding dan platform daring China, Meituan-Dianping.

Astra Suntik Dana Rp2 Triliun ke Gojek | PT Rifan Financindo Berjangka


CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, mengatakan investasi yang diterima pihaknya kali ini merupakan salah satu yang terbesar sepanjang sejarah.


Dengan dana yang diperolehnya kali ini, Nadiem mengklaim akan melahirkan inovasi dan menjadikan Indonesia sebagai negara super power di Asia Tenggara dan dunia.


"Ada beberapa fakta menarik investasi ini, pertama ini menjadi investasi terbesar sepanjang sejarah. Ini merupakan hal yang membanggakan pemain besar berpartisipasi dalam ekosistem digital di Indonesia," jelas Nadiem di kesempatan yang sama.


Bergabungnya Astra menambah panjang daftar perusahaan raksasa yang menyuntikkan dana segarnya ke Gojek. Terkait dana segar yang digelontorkan, Presiden direktur PT Astra Internasional Prjono menyebut kegigihan menjadi salah satu alasan pihaknya bersedia menanamkan modal.


"Kenapa Astra mau kolaborasi dengan Gojek, ini ada historinya. Melihat kegigihan tinggi untuk memajukan Gojek dan paling penting akan mengubah dunia," pungkasnya disela konferensi media di Jakarta, Senin (12/2).


PT Astra International (Astra) mengumumkan telah menyuntikkan investasi sebesar US$150 juta atau sekitar RP2 triliun untuk Gojek.


Go-Jek Resmi Kantongi Rp 2 Triliun dari Astra | PT Rifan Financindo Berjangka

Nadiem mengatakan, ada dua hal yang istimewa dari pendanaan Astra kepada Go-Jek. Pertama, kata Nadiem, kucuran dana ini merupakan investasi paling besar yang pernah diberikan Astra untuk bidang digital.


"Kedua, dari semua investor Go-Jek pada putaran pendanaan kali ini, investasi dari Astra International merepresentasikan jumlah investasi terbesar dibandingkan yang lain," katanya.


Dua hal tersebut, kata Nadiem, sangat membanggakan untuk Go-Jek. "Ini membanggakan untuk Go-Jek karena pemain lokal berinvestasi dan partisipasi untuk kemajuan ekonomi digital Indonesia," tutur Nadiem.

Nadiem juga mengatakan, dengan investasi ini, nantinya akan ada kolaborasi lebih erat antara Go-Jek dan Astra, salah satunya dalam menyediakan layanan lebih baik bagi driver Go-Jek.


Investasi dari Astra ini maknanya lebih besar dari sekadar financing (pendanaan)," kata Nadiem di Jakarta, Senin (12/2/2018).


PT Astra International Tbk (Astra) akhirnya mengumumkan investasi modal sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2 triliun untuk startup unicorn Indonesia Go-Jek.


Founder sekaligus CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim mengatakan, baik Astra maupun Go-Jek merupakan dua perusahaan lokal yang mendirikan bisnis di Indonesia dan sama-sama memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara super power. Hal ini dilakukan tak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.




bottom of page