top of page

Nissan Serius Pertimbangkan Jual Mobil Listrik Leaf di Indonesia

Nissan Leaf direncanakan akan masuk ke tujuh negara pada tahun ini | PT Rifan Financindo Berjangka


Leaf teranyar, yang merupakan generasi kedua, memiliki desain yang berubah cukup signifikan, penambahan jarak tempuh, serta fitur-fitur canggih baru. Fitur-fitur canggih itu antara lain ialah teknologi semi-swakemudi ProPilot dan e-Pedal yang memungkinkan akselerasi dan deselarasi kendaraan hanya dengan satu pedal.


Leaf terbaru telah didistribusikan ke Jepang pada Oktober 2017, disusul Amerika Serikat dan Kanada pada Januari 2018. Mobil ini akan mulai dijual di Eropa pada Februari 2018. Nantinya, Leaf akan hadir di lebih dari 60 negara di dunia.


Menurut Sanada lagi, kemunculan mobil listrik terlaris dunia itu ke Indonesia atau Filipina, jika jadi, akan ada di "fase peluncuran berikutnya". Namun, tidak disebutkan kapan waktunya secara rinci.


Leaf generasi pertama pertama kali diperkenalkan pada 2010. Hingga kini, mobil listrik produksi massal pertama di dunia itu sudah terjual lebih dari 300.000 unit.

"Peluncuran yang nantinya dilakukan di banyak negara Asia dan Oseania merupakan perwujudan komitmen kami sebagai pemeran utama dalam elektrifikasi mobil di wilayah yang dinamis, dan untuk menghadirkan mobilitas masa depan dalam waktu singkat," ujarnya.


Leaf termutakhir direncanakan masuk ke tujuh negara itu pada tahun fiskal 2018, yang berlangsung mulai April 2018 hingga Maret 2019. Masih ada pula dua negara Asia-Oseania masih dalam tahap studi yaitu Indonesia serta Filipina.



Dari konferensi Nissan Futures di Singapura, yang berlangsung selama 5-7 Februari, Regional Senior Vice President Nissan Motor Corporation, Yutaka Sanada, menjelaskan bahwa pihak berusaha memperluas ekspansi pasar Leaf semaksimal mungkin.


Nissan mengumumkan nama-nama negara di kawasan Asia-Oseania yang sudah dipastikan bakal menjadi pasar bagi mobil listrik Leaf dalam waktu tak lama lagi. Nama Indonesia sendiri belum masuk, tapi sudah disebutkan masuk dalam pertimbangan serius.


Nissan, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (6/2/2018), menjelaskan bahwa Leaf generasi terbaru yang meluncur pada September tahun lalu akan dipasarkan di tujuh negara Asia-Oseania. Adapun ketujuh negara itu ialah Australia, Hong Kong, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.


Event Nissan Futures bahas masa depan mobil listrik di kawasan Asia | PT Rifan Financindo Berjangka

Dalam Nissan Futures, Frost & Sullivan akan mengungkapkan sejumlah temuannya dari penelitian yang dilakukan melalui kerja sama dengan Nissan tentang masa depan kendaraan listrik di Asia Tenggara. Penelitian yang dilakukan pada konsumen di Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Filipina tersebut akan mengungkapkan tentang permintaan yang ada saat ini untuk kendaraan listrik, serta hal-hal yang menjadi pendorong atau pertimbangan bagi konsumen untuk membeli kendaraan listrik.


Nissan adalah salah satu produsen mobil listrik. Salah satu modelnya yakni Nissan LEAF, yang telah dijual secara global pada 2010. Generasi kedua Nissan LEAF diluncurkan di Jepang pada Oktober tahun lalu.


Yutaka Sanada, Nissan Regional Senior Vice President menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan solusi mobilitas yang lebih cerdas, aman dan berkelanjutan untuk masa depan.


“Akan tetapi, kami tidak dapat menggapai masa depan mobilitas tanpa melibatkan pihak lain. Pertukaran informasi antara pemangku kepentingan publik dan swasta – seperti yang berlangsung di Nissan Futures, membantu menciptakan pemahaman bersama atas jalan yang harus kita lalui dan membina kolaborasi,” ujar Yutaka Sanada dalam keterangan pers, Senin (5/2).


Nissan memiliki posisi yang kuat untuk membantu memperluas mobilitas di wilayah ini dengan memperkenalkan lebih banyak upaya-upaya elektrifikasi, otonomi dan konektivitas yang lebih luas melalui Nissan Intelligent Mobility sebagai visi Nissan untuk mengubah bagaimana mobil di masa depan ditenagai, dikendarai dan terkoneksi dengan lingkungan sekitarnya.


Perwakilan pemerintah, pemimpin industri dan media akan berkumpul di Singapura untuk membahas masa depan mobilitas di kawasan Asia dan Oceania dalam balutan acara Nissan Futures pada 5 – 7 Februari di Marina Bay Sands Expo & Convention Center.


Nissan Futures ke-4 ini akan menyoroti kawasan Asia & Oceania yang berkembang pesat, dengan tema “Masa Depan Mobilitas – Lebih Jauh Mengenai Elektrifikasi”. Diskusi akan dipusatkan pada bagaimana solusi mobilitas baru dapat mengatasi beragam tantangan dunia, seperti polusi udara, urbanisasi dan kemacetan.


Tahun Depan ke Malaysia, Nissan LEAF Masuk Ragu | PT Rifan Financindo Berjangka

Nissan LEAF terbaru pun hadir dengan daya dan jangkauan yang lebih baik, plus peningkatan dalam faktor kenyamanan. Daya listrik kendaraan ini mempunyai output 110 kW dan torsi 320 nM yang dirancang untuk memberikan akselerasi dan kenyamanan berkendara lebih baik.


Nissan LEAF sudah dikirimkan ke para pelanggannya di Jepang dalam Oktober 2017, disusul Amerika Serikat, dan Kanada dalam Januari 2018. Mobil ini hendak mulai dijual di Eropa dalam Februari 2018. Nantinya, Nissan LEAF hendak hadir di lebih dari 60 negeri di dunia.


Di balik penyelenggaraan acara, sudah ada semacam pesan yang kuat bahwa pasar mobil listrik di Asia Tenggara mempunyai potensi untuk bertumbuh pesat. Masalah ini merujuk hasil riset yang released Frost & Sullivan di Nissan Futures.


Nissan sudah menjual lebih dari 300.000 unit LEAF di dunia semenjak versi pertamanya diluncurkan dalam 2010. Nissan memperkenalkan generasi kedua yaitu New Nissan LEAF yang sudah seutuhnya dirancang ulang dalam September 2017. Kendaraan pun dilengkapi teknologi cerdas yang menjadi kelebihan Nissan, yakni e-Pedal, yang memungkinkan berkendara hanya dengan satu pedal.


Sanada menambahkan, Nissan tengah mempelajari pasar di Indonesia dan Filipina menjelang fase peluncuran Nissan LEAF berikutnya. “Aku rasakan untuk Indonesia cara pertama yang kita boleh kerjakan ialah menghadirkan teknologi e-Power. Teknologi itu amat mirip dengan teknologi mobil listrik yang diterapkan di Nissan LEAF,” ujarnya menghibur publik automotif nasional.


New Nissan LEAF adalah mobil listrik 100% terdepan di dunia, sekaligus yang paling simple untuk diakses,” ujar Yutaka Sanada, Nissan Regional Senior Vice President di Singapura.


“Kendaraan yang cerdas ini hendak menciptakan pelanggan lebih percaya diri, lebih terkesan, dan lebih terhubung dibandingkan kendaraan listrik lain dalam kebanyakan. Peluncuran yang nantinya digunakan di banyak negeri Asia dan Oseania adalah perwujudan komitmen kita sebagai pemeran utama pada elektrifikasi mobil di wilayah yang dinamis. Dan untuk menghadirkan mobilitas waktu depan pada masa singkat,” papar Sanada.


Wahyu Sibarani melaporkan dari Singapura, tujuh negeri itu ialah Australia, Hong Kong, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan dan Thailand. Untuk Indonesia dan Filipina, Nissan mengakui tengah mempelajari peluncuran kendaraan tanpa emisi itu.


Indonesia mesti berbesar hati sebab belum boleh merasakan keandalan mobil listrik paling laris di dunia, New Nissan LEAF. Pada acara Nissan Futures yang diselenggarakan di Singapura hari ini (Selasa, 6/2/2018), Nissan menyebarluaskan hendak menjual mobil itu di tujuh pasar di Asia dan Oseania dalam tahun fiskal mendatang.



bottom of page