Produksi Dihentikan, Toyota Etios Berganti Status CBU?
Produksi Toyota Etios Valco resmi berhenti di Indonesia | PT Rifan Financindo Berjangka
Jika memang bakal datang lagi di pasar dalam negeri dengan skema impor CBU, bisa jadi Etios akan diboyong dari Negeri Bollywood, memanfaatkan skema kerjasama ASEAN-India dengan bea masuk yang tak mahal.
Di India, Etios hatchback tak hanya hadir dengan pilihan mesin bensin 1.200 cc tapi juga ada 1.400 cc diesel. Sementara untuk versi sedan diberi pilihan mesin 1.500 cc bensin dan 1.400 cc diesel. Pilihan transmisi hanya manual 5-percepatan.
“Saat ini kami masih fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan produk yang ada. Namun kami tentu akan terus melakukan studi berkelanjutan, demi melihat apakah nantinya ada kebutuhan masyarakat. Tunggu kejutannya,” ucap Soerjopranoto kepada KOMPAS.com, Jumat (2/2/2018).
Fransiscus Soerjopranoto, Excecutive General Manager Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, secara normatif, tanpa memberi garis tegas dengan jawaban iya atau tidak. Tentu saja interpretasinya kemudian adalah “ada kemungkinan”.
Pertanyaannya, apakah nasib Etios Valco akan seperti itu juga? Apakah ada kebutuhan sampai akhirnya Toyota Indonesia harus menghadirkan lagi ke dalam negeri dengan opsi impor?
Produksi Toyota Etios Valco resmi berhenti di Indonesia, sejak Oktober 2017 lalu. Kondisi ini serupa dengan nasib Toyota NAV1, akhir 2016 lalu, tapi kemudian kembali dipasarkan dengan status impor utuh (completely built up/CBU), dengan label baru, Voxy.
Etios Valco Pensiun, Bagaimana Jaminan Suku Cadangnya? | PT Rifan Financindo Berjangka
Soerjo mengatakan, TAM memiliki divisi khusus untuk memantau ketersediaan suku cadang. Sehingga pengguna mobil Toyota di Tanah Air tak perlu khawatir akan suku cadang mobilnya, baik yang masih dijual ataupun sudah berstatus 'discontinue' seperti Etios Valco.
"Pertanggungjawaban kami bukan hanya soal siapa yang menjual, tetapi customer yang memiliki brand Toyota. Jadi bagian suku cadang pasti juga sudah perhitungkan jika satu mobil tidak dijual maka akan tetap ada," kata dia.
Bicara soal waktu, Soerjo tak menampik jika ada komponen-komponen mobil yang harus dipesan terlebih dahulu. "Jadi memang ada yang slow dan fast. Tapi konsumen mobil Etios misalnya, tinggal datang ke bengkel resmi kami, kalau barang misalnya belum ready ya pesan dulu, nanti bengkel resmi yang siapkan," kata dia.
Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, TAM sebagai agen pemegang merek Toyota di Tanah Air berjanji tetap menyiapkan suku cadangnya kendati produk itu sudah tidak lagi dijual di Indonesia.
"Sparepart jelas kami masih siapkan untuk Etios Valco. Bahkan mobil-mobil yang dibeli bukan dari ATPM, atau katakanlah dari importir umum pun kami layani ketersediaan sparepart-nya," kata Soerjo kepada VIVA, Minggu 4 Februari 2018.
Beberapa waktu lalu PT Toyota Astra Motor resmi menghentikan penjualan mobil Etios Valco. Alasannya, karena city car tersebut memiliki sedikit peminat dan kini sudah tidak lagi diproduksi di Indonesia.
Hal ini tentu membuat pertanyaan, bagaimana ketersediaan suku cadangnya? Mengingat masih banyak pemakai Etios Valco di Indonesia.
Hentikan Penjualan Etios Valco, Toyota Siapkan Suku Cadangnya | PT Rifan Financindo Berjangka
Sparepart jelas kami masih siapkan untuk Etios Valco. Bahkan mobil-mobil yang dibeli bukan dari ATPM, atau katakanlah dari importir umum pun kami layani ketersediaan sparepart-nya," kata Soerjo, pada hari Minggu (4/2).
Dia menambahkan, TAM memiliki divisi khusus untuk memantau ketersediaan suku cadang. Sehingga pengguna mobil Toyota di Tanah Air tak perlu khawatir akan suku cadang mobilnya, baik yang masih dijual ataupun sudah berstatus 'discontinue' seperti Etios Valco.
Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, TAM sebagai agen pemegang merek Toyota di Tanah Air berjanji tetap menyiapkan suku cadangnya kendati produk itu sudah tidak lagi dijual di Indonesia.
Soerjo tak menampik jika ada komponen-komponen mobil yang harus dipesan terlebih dahulu. Dia mengatakan pihaknya bukan hanya bertanggungjawab soal siapa yang menjual, tetapi customer yang memiliki brand Toyota.