IHSG Dibuka Lanjutkan Tren Negatif, Bursa Korsel Balik Melawan
(IHSG) pada sesi pagi, Rabu (31/1/2018) dibuka masih memerah | PT Rifan Financindo Berjangka
Sebagian besar saham keuangan diperdagangkan lebih rendah, begitu pula saham yang berhubungan dengan energi. Hal yang jugsa pada sektor manufaktur yang berada di wilayah negatif, dengan indeks steelmaker Posco anjlok sebesar 1,19%.
Pelemahan juga terlihat pada pasar saham Australia, saat S & P/ASX 200 turun tipis 0,15% terseret kinerja terburuk sektor energi di sesi pagi hari karena harga minyak terus menurun. Santos turun 1,84% dan Beach Energy jatuh 5,35%.
Indeks Hang Seng turun 0,06% pada awal perdagangan, dengan saham keuangan mixed setelah mencatat kerugian pada sesi terakhir. HSBC turun 0,65% dan China Construction Bank kehilangan 0,23%. Di daratan, komposit Shanghai turun tipis 0,26% serta komposit Shenzhen tergelincir 0,84%.
Di antara indeks kelas berat, Fanuc Manufacturing diperdagangkan turun 0,47%, Toyota tergelincir 0,26% dan Fast Retailing menguat 0,43% di pagi hari. Sektor teknologi bergerak mixed, dengan Sony bertambah 0,89% dan SoftBank menyusut 0,52% pada awal sesi.
Pasar saham di seberang Selat Korea, Kospi melawan tren penurunan untuk mendaki 0,31% karena beberapa nama perusahaan teknologi diperdagangkan di wilayah positif. Saham Samsung Electronics melonjak 5,74% setelah mengumumkan pemecahan saham 50: 1.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menyusut Rp300 ke posisi Rp7.275, PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) berkurang Rp100 menjadi Rp5.325 serta PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) kehilangan Rp60 menjadi Rp1.960.
Seperti dilansir CNBC, sebagian besar indeks Asia diperdagangkan melemah setelah Wall Street melemah beruntun. Tercatat indeks Nikkei Jepang turun tipis 0,18% terseret kejatuhan saham produsen mobil, keuangan dan saham manufaktur diperdagangkan menyusut.
Adapun nilai transaksi pada sesi pagi perdagangan bursa Indonesia tercatat sebesar Rp838 miliar dengan 564 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp24,94 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp157,47 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp132,53 miliar. Tercatat 39 saham naik, 153 saham turun dan 95 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) naik Rp325 menjadi Rp9.250, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) bertambah Rp200 ke level Rp7.400 serta PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) meningkat Rp200 menjadi Rp80.250.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pagi, Rabu (31/1/2018) dibuka masih memerah untuk melanjutkan tren negatif sejak kemarin. IHSG mengawali hari terakhir bulan ini dengan kehilangan 43,14 poin atau 0,66% menjadi 6.532,36.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terpuruk semakin dalam ke zona merah, untuk melengkapi pelemahan sepanjang hari. Bursa saham Tanah Air berakhir jatuh 1,57% atau 105,13 poin menjadi 6.575,49.
Tercatat sektor saham Tanah Air di awal perdagangan bergerak variatif ketika aneka industri melompat tinggi 1,17% diikuti infrastruktur mencapai 0,85%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa sektor keuangan dan pertambangan yang masing-masing turun 0,31% dan 0.30%.
Investor Tunggu Data Ekonomi, IHSG Diprediksi Kembali Naik | PT Rifan Financindo Berjangka
Pelaku pasar juga bisa menikmati saham lapis kedua untuk mencari keuntungan ketika laju IHSG kembali menanjak. Namun begitu, ia melihat IHSG bakal melanjutkan pelemahannya dalam kisaran 6.500 hingga 6.420 pada hari ini.
Seperti diketahui, IHSG anjlok hingga ke level 6.575 pada perdagangan kemarin. Bahkan, pelaku pasar asing tercatat jual bersih (net sell) di pasar reguler mencapai Rp1 triliun.
Sejalan dengan pergerakan IHSG, mayoritas indeks di Bursa Saham Wall Street juga kembali melemah tadi malam. Indeks Dow Jones terkoreksi 1,37 persen, S&P500 turun 1,09 persen, dan Nasdaq Composite merosot 0,86 persen.
Dengan demikian, laju IHSG masih bisa dikatakan dalam tren penguatan untuk jangka pendek dan jangka panjang. William memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 6.542 dan resistance 6.713.
"Peluang memulai investasi di pasar modal masih terbuka cukup lebar," terang William.
Sementara itu, analis KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko berpendapat, pelaku pasar dapat memanfaatkan pelemahan IHSG pada penutupan kemarin dengan melakukan akumulasi beli.
"Tekanan jual kaum beruang dapat dijadikan kesempatan akumulasi saham berkapitalisasi besar," kata Yuganur dalam risetnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan kembali ke teritori positif pada hari ini, Rabu (31/1), ditopang oleh kondisi fundamental ekonomi dalam negeri yang terbilang cukup baik.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan, pelaku pasar sedang menanti data pertumbuhan ekonomi yang akan rilis pada awal Februari atau esok hari.
"Kondisi fundamental perekonomian yang terjaga cukup stabil juga menjadi daya tarik investasi, hari ini IHSG berpeluang menguat," ungkap William dalam risetnya.
154 Saham Melemah, IHSG Dibuka Turun ke 6.533 | PT Rifan Financindo Berjangka
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) naik Rp9 atau 6,25% ke Rp153, saham PT Benakat Intega Tbk (BIPI) naik Rp5 atau 5,68% ke Rp93, dan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik Rp140 atau 4,47% ke Rp3.3270.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp80 atau 2,04% ke Rp3.840, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp450 atau 1,11% ke Rp39.975, dan saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) turun Rp1 atau 0,98% ke Rp101.
Indeks LQ45 melemah 8,5 poin atau 0,77% menjadi 1.094, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,72 poin atau 0,73% ke 777, indeks IDX30 melemah 4,39 poin atau 0,73% ke 598 dan indeks MNC36 terkoreksi 2,92 poin atau 0,78% ke 372.
Sektor tambang dan properti turun paling dalam dengan pelemahan lebih dari 1%. Sementara sektor perkebunan, menjadi sektor yang turun paling tipis sebeasr 0,1%.
Aksi jual masih menghantui pergerakan pasar saham Indonesia hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 41 poin atau 0,63% ke 6.533.
Membuka perdagangan, ada 38 saham menguat, 154 saham melemah, dan 86 saham stagnan. Pagi ini, telah terjadi transaksi perdagangan mencapai Rp886 miliar dari 617 juta lembar saham diperdagangkan.