Sepanjang 2017, AP II Catat Penumpang Bandara Soetta Capai 63 Juta
Pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta | PT Rifan Financindo Berjangka
Dengan beroperasinya layanan transportasi kereta layang (skytrain) dan kereta bandara dapat mentransformasi interaksi penumpang di Bandara Soetta.
Ia menambahkan pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga dilakukan secara masif, seperti revitalisasi Terminal 1, 2 dan pembangunan Terminal 3.
"Ini karena seiring dengan implementasi program smart airport yang terus berkelanjutan, sehingga membuat efisiensi dan efektifitas operasional yang semakin meningkat," kata Wakan sebagaimana dilaporkan Antara.
Bandara Soekarno-Hatta telah mempersiapkan operasional infrastruktur dengan tersistem, baik dari sisi udara, maupun dari sisi darat, serta terminal yang tentunya didukung dengan SDM yang kompeten.
Menurut Wakan, lonjakan penumpang terjadi karena PT Angkasa Pura (Persero) terus menjalin kerjasama dengan airlines dan Kementerian Pariwisata. Selain itu, AP II meningkatkan operasional dan pelayanan di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia itu.
Senada dengan jumlah penumpang, total pergerakan pesawat mengalami kenaikan drastis mencapai 8 persen dari 413.781 pergerakan pada 2016 menjadi 447.390 pergerakan pada 2017.
( Baca : Ini Penyebab Skytrain Bandara Soetta Mogok )
Sementara itu, penumpang domestik mengalami kenaikan sebesar 7 persen. Pada tahun 2016, jumlah penumpang sebanyak 45.064.449 penumpang, sedangkan pada 2017 menembus 48.295.647 penumpang.
Ada pun penumpang internasional pada 2016 tercatat sebanyak 13.131.035 penumpang, sedangkan pada 2017 mencapai 14.718.973 penumpang.
"Lonjakan paling tajam terjadi pada penumpang rute internasional yang mencapai 12 persen jika dibandingkan tahun 2016," kata Wakan.
Executive General Manager Kantor Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M. Suriawan Wakan, dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu, memaparkan angka tersebut meningkat 8 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai 58.195.484 penumpang.
PT Angkasa Pura II (Persero) melalui Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencatat jumlah penumpang sepanjang 2017 mencapai 63.015.620 jiwa yang tiba dan berangkat di bandara tersebut.
Jonan Sebut Kereta Bandara Sudah Sesuai Harapan | PT Rifan Financindo Berjangka
Ia berpendapat kereta bandara sangat layak menjadi pilihan transportasi bagi masyarakat yang akan bepergian melalui Bandara Soekarno-Hatta sebab ada tiga keuntungan dengan memilih kereta bandara yakni menurunkan konsumsi BBM, menghemat waktu, dan mengurangi polusi.
"Yang lain bagus, saya senang kok. Interior terutama sudah bagus dan nyaman," katanya.
Kecepatan kereta juga diakuinya sudah cukup baik meskipun menurut dia ada catatan tersendiri soal waktu transit di beberapa stasiun yang dianggapnya masih terlalu lama.
"Tiga sampai empat menit cukuplah di Stasiun Batu Ceper, dan menurut saya tidak perlu berhenti di Stasiun Duri, kalau bisa 'shortcut' lebih bagus karena waktunya bisa lebih cepat," katanya.
Soal tarif menurut Jonan juga sudah cukup masuk akal seharga Rp70.000 mengingat kereta tersebut juga tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Terkait pelayanan ia mengaku belum merasakan secara langsung karena saat menjajal kereta tersebut bukan pada jam-jam sibuk.
Ia mengaku senang karena impiannya tentang keberadaan kereta bandara dapat terwujud sejak ia merintisnya pada akhir 2011 saat menjabat Dirut PT KAI.
"Nyaman, interiornya juga sudah seperti kereta-kereta di luar negeri, stasiunnya juga sudah sesuai standar internasional seperti di Singapura dan Hongkong," kata Jonan.
Jonan yang pernah menjabat Dirut PT KAI pada 2009-2014 menjajal kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018) malam sekitar pukul 19.21 WIB.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebutkan kereta bandara yang beroperasi sejak akhir Desember 2017 sudah sesuai harapan dari berbagai sisi.
Tembus 63 Juta Penumpang, ini yang Dilakukan AP II | PT Rifan Financindo Berjangka
"Sehingga membuat efisiensi dan efektifitas operasional yang semakin meningkat,” tutur Wakan dalam siaran persnya.
Selain itu, pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dilakukan secara masif, seperti revitalisasi Terminal 1, 2 dan pembangunan Terminal 3.
Bandara Soekarno-Hatta telah mempersiapkan operasional infrastruktur dengan tersistem. Baik di sisi udara, maupun di sisi darat, serta terminal yang tentunya didukung dengan SDM yang kompeten," jelas Wakan.
Di samping itu, menurut Wakan peningkatan penumpang terjadi seiring dengan implementasi program smart airport yang terus berkelanjutan.
Selain itu lonjakan tersebut terjadi karena komitmen PT Angkasa Pura II untuk terus meningkatkan operasional dan service excellent di Bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.
Menurut Executive General Manager Kantor Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan, peningkatan penumpang karena perseroan terus menjalin kerja sama dengan airlines dan Kementerian Pariwisata.
Adapun lonjakan paling tajam terjadi pada penumpang rute internasional yang mencapai 12 persen jika dibandingkan pada 2016.
PT Angkasa Pura II melalui Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencatat sepanjang 2017, jumlah penumpang mencapai 63,015,620 jiwa.
Rifan Financindo